Internasional Heboh Berita Banjir Limbah Batik di Pekalongan

Warga mengarungi air banjir yang diwarnai merah dari limbah pabrik batik di Pekalonga

CNN.com
Warga mengarungi air banjir yang diwarnai merah dari limbah pabrik batik di Pekalongan, Jawa Tengah pada 6 Februari.
Red: Muhammad Subarkah

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, Indonesia -- Sungai merah darah yang nyata menggenangi desa Jenggot di Indonesia setelah banjir melanda sebuah pabrik batik di dekatnya pada hari Sabtu lalu.


Peristiwa ini  menyebabkan kegilaan di media sosial. Ribuan pengguna di Twitter membagikan foto dan video desa di selatan kota Pekalongan di Jawa Tengah yang dibanjiri air berwarna merah tua, yang menurut beberapa pengguna media sosial mengingatkan mereka pada darah.

“Saya sangat takut jika foto ini sampai ke tangan penyebar hoax,” kata seorang pengguna Twitter Ayah E Arek-Arek. "Takut mongering narasi tentang tanda-tanda bahwa ini adalah akhir dunia, hujan berdarah dan lainya."

Pekalongan adalah kota yang terkenal dengan pembuatan batik, metode tradisional Indonesia yang menggunakan lilin untuk menahan pewarna berbasis air untuk menggambarkan pola dan gambar, biasanya pada kain.


Berita yang sama juga dimuat di media internasional lain, yakni CBC.ca. Media itu menyertakan gambar dan video begini:
 
 
 

Tak jarang sungai di Pekalongan berubah warna. Tak jarang sungai di Pekalongan berubah warna. Air hijau cerah menutupi desa lain di utara kota selama banjir bulan lalu.

“Terkadang ada genangan ungu di jalan juga,” kata pengguna Twitter Area Julid, yang mengaku berasal dari daerah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pekalongan, Dimas Arga Yudha, membenarkan bahwa foto yang beredar itu asli.

“Banjir merah karena pewarna batik yang kena banjir. Nanti kalau bercampur hujan lama-lama,” ujarnya.

 
Flood in Central Java. Water turned red because of red dye from a batik factory
 
 

 

 
40
 
42
 
Share this Tweet

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler