Moderna Tanda Tangani Kontrak dengan Taiwan dan Kolombia
Moderna berupaya mendapatkan persetujuan sebelum distribusi di Taiwan dan Kolombia.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Produsen obat AS Moderna Inc mengatakan mereka telah menandatangani perjanjian pasokan untuk vaksin COVID-19 dengan pemerintah Taiwan dan Kolombia. Masing-masing sebesar lima juta dosis dan 10 juta dosis.
Vaksin COVID-19 Moderna saat ini belum disetujui untuk digunakan di Taiwan atau Kolombia. Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa (9/2) akan bekerja dengan regulator untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan sebelum didistribusikan. Pengiriman akan dimulai pada pertengahan 2021.
Akhir Desember, Taiwan mengatakan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin COVID-19, termasuk 10 juta dari pembuat obat Inggris AstraZeneca Plc. Dosis tahap pertama mulai berdatangan mulai Maret.
Taiwan belum mengumumkan kesepakatan Moderna, dan telah merahasiakan sebagian besar rincian rencana vaksinnya, dengan alasan kerahasiaan komersial.
Pekan ini, pemerintah Taiwan mengatakan akan menerima 200.000 dosis AstraZeneca dari program vaksin global COVAX. Vaksinasi kemungkinan dimulai bulan depan.
Pemerintah telah bergerak untuk meyakinkan rakyatnya bahwa mereka bekerja keras untuk memastikan akses ke vaksin, dan juga mengembangkan vaksin di dalam negeri, meskipun lebih lambat.
Namun, para pejabat juga telah mengindikasikan bahwa dengan pandemi yang terkendali dengan baik di Taiwan, tidak ada kebutuhan mendesak untuk mendapatkan vaksin, seperti yang dihadapi oleh negara-negara lain. Saat ini hanya 74 kasus aktif yang dirawat di rumah sakit.