Mengenal Habib Luthfi, Pimpinan JATMAN yang Strukturnya Dibekukan PBNU
PBNU telah menyatakan pembekuan JATMAN yang dipimpin Habib Luthfi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Luthfi bin Yahya merupakan seorang ulama dari Pekalongan, Jawa Tengah. Kini, tokoh yang lahir pada 10 November 1947 itu menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI.
Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, Habib Luthfi bin Yahya adalah keturunan Nabi Muhammad SAW, baik dari jalur ayah maupun ibunya. Nasabnya sampai kepada Husain bin Ali, yakni cucu Rasulullah SAW dari Fathimah az-Zahra, istri Ali bin Abi Thalib.
Sejak kecil, Habib Luthfi bin Yahya memperoleh pendidikan agama Islam dari kedua orang tuanya. Pendidikan dasarnya didapatkan dari Sekolah Rakyat Pekalongan (1953-1960) dan Madrasah Salafiyah Pekalongan (1960-1963).
Saat berusia 12 tahun, ia mulai mengembara untuk menuntut ilmu. Ketika itu, Habib Luthfi mengikuti pamannya yang bermukim di Indramayu (Jawa Barat), yakni Habib Muhammad.
Kemudian, ia menjadi santri di pelbagai pondok pesantren. Di antara lembaga-lembaga tempatnya menuntut ilmu adalah Pondok Pesantren Benda Kerep, Cirebon (1960-1964); Pondok Pesantren Balai Kambang, Jepara (1964-1968); Majelis Ta’lim Kyai Bajuri, Indramayu (1965-1966); dan Pondok Pesantren Bani Malik, Purwokerto (1969-1982).
Habib Luthfi juga mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Hadramaut (Yaman). Sesudah tiga tahun di sana, ia kembali ke Tanah Air untuk nyantri lagi di sejumlah pesantren.
Di antara guru-gurunya adalah seorang ulama besar asal Lasem Rembang (Jateng), yakni Mbah Kiai Ma’shum. Demikian pula dengan Habib Ali bin Husein Alattas dari Cikini (Jakarta) dan Habib Anis bin Alwi bin Ali al-Habsyi dari Solo (Jateng).
Laman NU Online mendaftar, sekurang-kurangnya guru Habib Luthfi sebanyak 95 orang. Mereka adalah alim ulama yang terkemuka, khususnya di tengah lingkungan pesantren dan majelis-majelis ilmu.
Habib Luthfi bin Yahya juga mengambil tarekat (thariqah), antara lain Naqsyabandiyah, Syadziliyah, dan Tijaniyah. Dari sejumlah gurunya, ia mendapatkan ijazah sehingga bisa membaiat dan menjadi mursyid.
Silsilah sanad Tarekat Naqsyabandiyah al-Kalidyah Habib Luthfi adalah sebagai berikut.
- Al-Qutb Al-Ghauts Al-Jami’ Sayyidi Syah Muhammad Baha’udin an-Naqsyabandi al-Hasni (pendiri Tarekat Naqsyabandiayah);
- Al-Qutb Al-Ghauts Al- Jami’ Al- Mujadid Maulana Muhammad Khalid
- Al-Qutb Al-Arif Sayyid Abdullah Afandi
- Al-Qutb Al-Arif Sulaiman Al-Quraimi
- Al-Qutb Al-Kabir Sayyid Salaman Zuhdi
- Sayyidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid
- Sayyidi Syekh Ash’ad Abd Malik
- Habib Luthfi bin Yahya.
Adapun silsilah Sanad Tarekat Syadziliyah tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
- Mufti Makkah-Madinah al-Kabir Sayyid Shalih al-Hanafi;
- Al-Alim Al-Al Alamah Ahmad An-Nahrawi Al-Maki;
- Dari Sayyidi Syekh Muhammad Ash’ad Abdul Malik;
- Habib Luthfi bin Yahya.
Habib Luthfi juga merupakan rais aam Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN). Namun, saat ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menyatakan bahwa kepemimpinan Habib Luthfi atas JATMAN tak berlaku.
Suami dari almarhumah Syarifah Salma binti Hasyim itu dikaruniai lima orang anak. Mereka adalah Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik, dan Syarif Husain.