7 Cara Atasi Stres Agar tidak Picu Penyakit Kronis

Tingkat stres dan depresi meningkat hingga tiga kali lipat sebelum pandemi Covid-19.

Piqsels
Tingkat stres dan depresi meningkat hingga tiga kali lipat sebelum pandemi Covid-19.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik namun juga mental. Sebuah studi yang diterbitkan Journal of American Medical Association menemukan bahwa tingkat stres dan depresi meningkat hingga tiga kali lipat sebelum pandemi Covid-19.

Dr Meredith Coles, profesor psikologi dan direktur Klinik Kecemasan di Universitas Binghamton mengatakan bahwa setiap orang harus mempelajari bagaimana menghadapi stres. Itu penting dilakukan agar stres jangka pendek tidak menjadi masalah jangka panjang.

“Mereka yang mengalami depresi berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung kronis, gangguan pencernaan, masalah tidur, gangguan mood dan penurunan kognitif. Jadi penting untuk keluar dari stress,” kata Coles seperti dilansir dari laman Today pada Kamis (11/2).

Untuk lebih jelasnya, berikut 7 langkah untuk mengatasi stres agar tidak memengaruhi kesehatan fisik Anda.

1. Kenali respons stres Anda
Kita semua menanggapi stres dengan cara yang berbeda, terutama stres jangka panjang yang terkait dengan kekhawatiran. Perhatikan bagaimana stres memengaruhi Anda. Mungkin perasaan menjadi lebih tersinggung, sakit kepala, kram atau mungkin timbul perasaan sedih. Cobalah catat setiap respon stres yang dialami sepanjang hari.

2. Tenangkan diri ketika muncul depresi
Ketika Anda merasakan darah mengalir lebih cepat, kepala serasa hampir pecah karena mendapat tekanan stres, cobalah ambil jeda dan tenangkan diri. Duduk, tarik napas panjang, dan cobalah katakana kepada diri Anda bahwa apa yang dikhawatirkan belum tentu terjadi. Alih-alih berpikir buruk, lebih baik memikirkan jalan keluarnya.

Baca Juga


3. Menghela nafas panjang
Ini mungkin sedikit klise, tapi percayalah menghela napas panjang itu akan membuat dirimu merasa lebih lega. Cobalah berdiri tegas, tarik napas dalam-dalam dan keluarkan perlahan, lakukan berulang kali hingga tubuhmu lebih rileks.

“Sinyal pernapasan yang lambat dan bijaksana ke sistem saraf dapat meredakan respons stres itu,” kata Coles.

4. Tetap objektif
Ketika sedang mengalami depresi, Anda mungkin lebih mudah baper alias bawa perasaan dalam menghadapi masalah. Karenanya, cobalah untuk mengatasi depresi dengan tetap objektif ketika menyelesaikan masalah. Gunakan perasaan dan logika secara beriringan.

Selain itu, menurut Coles, kita juga harus bisa mengetahui mana yang hal yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan. “Ketika ban tiba-tiba kempis di jalan, alih-alih marah dan menyalahkan diri sendiri, lebih baik segera mencari solusi. Ban kempis itu diluar kendali Anda, lakukan apa yang bisa Anda kendalikan,” jelas Coles.

5. Alihkan pikiran pada sesuatu yang positif
Ketika gejala depresi menyerang, Anda bisa langsung mengalihkan pikiran kepada sesuatu yang menyenangkan. Memang ini bukan perkara mudah, tapi teruslah latih diri Anda agar bisa menang berperang melawan pikiran negatif.

6. Jaga kesehatan mental tetap baik
Merawat mental tetap sehat bisa dilakukan dengan banyak cara, semisal tidur yang cukup dan tepat waktu, berolahraga rutin, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, meluangkan waktu untuk mengelola kondisi kronis dan tetap berhubungan dengan teman dan keluarga.

7. Temui psikolog
Jika penyebab stres sulit dipahami, cobalah luangkan waktu untuk mengetahuinya. Tandai kalender Anda untuk berkonsultasi dengan psikolog.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler