Tanpa Neymar, Barcelona vs PSG Lebih Berimbang

Penyerang PSG, Neymar da Silva jr mengalami gangguan di lutut.

EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Pemain PSG, Neymar alami cedera saat melawan Caen pada ajang Piala Prancis, Kamis (11/2).
Rep: Frederikus Bata Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  MILAN -- Mantan bek AC Milan, Alessandro Costacurta bereaksi jelang bigmatch pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini. Barcelona bertemu Paris Saint Germain.

Baca Juga


Duel berlangsung di Stadion Camp Nou, markas Barca, Rabu (17/2) dini hari WIB. Kubu tamu berpotensi tak bisa menurunkan kekuatan terbaik.

Penyerang PSG, Neymar da Silva jr mengalami gangguan di lutut. Costacurta menilai kualitas kedua tim lebih berimbang tanpa kehadiran bintang asal Brasil itu.

"Dengan adanya Neymar, PSG akan memiliki keunggulan di Barcelona. Tapi sekarang saya berharap bisa menyaksikan pertandingan yang setara," kata tokoh 54 tahun kepada Sky, dikutip dari Football Italia, Jumat (12/2).

Sebelumnya Neymar tertatih-tatih saat meninggalkan lapangan di markas Caen. Saat itu, jebolan akademi Santos ini membela Les Perisiens pada ajang Piala Prancis.

 

Ia hanya tampil selama 60 menit. Sejauh ini tim medis PSG belum memberikan keterangan resmi mengenai kondisi eks Blaugrana itu.

Barcelona memiliki senjata andalan dalam diri Lionel Messi. Costacurta tak pernah meragukan kualitas kelas wahid seorang Messi.

Namun, menurutunya banyak situasi di luar lapangan yang memengaruhi fokus La Pulga. Salah satunya seputar kontrak bintang asal Argentina itu.

"Dia mengalami penurunan, dia tidak lagi sama. Tidak mungkin perselisihan kontrak tak berdampak pada performanya," ujar Costacurta.

Legenda hidup Rossoneri ini juga membahas duel antara RB Leipzig kontra Liverpool. Partai ini bakal berlangsung di tempat netral.

 

Tepatnya di Puskas Arena, Hungaria, Rabu (17/2) dini hari WIB. Sama seperti Messi, menurut Costacurta, the Reds pun mengalami penurunan.

Kesempatan Leipzig membuat kejutan, terbuka lebar. Skuat polesan Juergen Klopp dalam posisi sulit. "Beberapa bulan lalu, mereka tampak sebagai tim terbaik Eropa. Saat ini, mereka tidak lagi memiliki energi yang sama," ujar Costacurta.

Badai cedera menjadi salah satu penyebab the Kop sempoyongan. Dalam enam partai terakhir di berbagai kompetisi rival sekota Everton itu sudah merasakan empat kekalahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler