Badan Antariksa Eropa Buka Lowongan Astronaut Bagi Perempuan
Badan antariksa Eropa juga membuka lowongan astronaut untuk disabilitas.
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Badan Antariksa Eropa (ESA) membuka lowongan untuk astronaut baru khusus perempuan dan penyandang disabilitas. Mereka akan bergabung dalam bisi ke Bulan dan Mars.
ESA mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan keragaman dalam krunya yang saat ini memiliki 26 astronot permanen dan cadangan. Namun, ESA memperingatkan bahwa astronot yang baru diharapkan memiliki kualifikasi yang tinggi.
Proses rekrutmen akan berlangsung mulai 31 Maret dan para pendaftar akan mengikuti seleksi selama delapan minggu. Para kandidat yang terpilih nantinya harus menjalani proses seleksi yang sulit hingga Oktober 2022.
"Kandidat harus siap secara mental untuk proses ini," ujar Kepala Penerimaan Talent ESA, Lucy van der Tas.
Persyaratan untuk pekerjaan astronot di ESA termasuk gelar master dalam ilmu alam, teknik, matematika atau ilmu komputer, serta tiga tahun pengalaman pasca-sarjana. ESA membuka rekrutmen baru untuk astronot setelah 11 tahun. Pembukaan lowongan sebagai astronot baru terjadi saat penerbangan luar angkasa untuk mengangkut manusia mulai diluncurkan.
Astronot Italia, Samantha Cristoforetti mengatakan, penyandang disabilitas dapat memiliki peluang untuk menjadi astronot, karena telah ada teknologi yang memungkinkan manusia berada di luar angkasa. Menurutnya, lowongan astronot yang dibuka oleh ESA dapat memberikan kesempatan besar bagi kaum perempuan dan penyandang disabilitas untuk memiliki pengalaman terbang ke luar angkasa.
"Saya pikir ini kesempatan besar. Ini akan menjadi kesempatan untuk belajar banyak tentang diri Anda sendiri," ujar Cristoforetti.