Wapres Harap 2024 Indonesia Jadi Leader Ekonomi Syariah 

Pemerintah memberi perhatian besar pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Dok.KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.
Rep: Fauziah Mursid Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap tiga tahun lagi Indonesia menjadi pemimpin atau leader dalam industri ekonomi dan keuangan syariah. Wapres meyakini, harapan itu bisa tercapai jika Indonesia konsisten mengembangkan empat fokus pengembangan syariah, mulai dari industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial dan bisnis atau usaha syariah.


"Kalau maunya saya, keinginan saya itu 2024 kita sudah ada berada di posisi itu (leader), (jika) kita gerakkan itu, insya Allah sudah tercapai," kata Ma'ruf saat wawancara dengan stasiun TV swasta beberapa waktu lalu, yang dikutip pada Jumat (19/2).

Wapres menekankan, pemerintah memberi perhatian besar terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Itu dibuktikan dengan penerbitan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020 dengan diikuti pembentukan Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

KNEKS juga memperluas pengembangan ekonomi syariah ke empat fokus utama yang semula hanya keuangan saja, menjadi industri produk halal, dana sosial syariah dan bisnis syariah. Wapres menjelaskan, keempat ini memiliki potensi besar jika dikembangkan di Indonesia. 

Pertama, industri produk halal yang potensinya belum tergali karena saat ini masih menjadi konsumen halal terbesar baik domestik maupun global. Karena itu, saat ini Pemerintah memfokuskan pengembangan kawasan industri halal di beberapa daerah.

"Juga yang sekarang sudah ada, kemudian juga akan terus kita kembangkan dan kita tumbuhkan juga produsen-produsen halal," katanya.

Wapres melanjutkan, fokus kedua adalah pengembangan industri keuangan syariah baik skala besar maupun kecil. Ia mengatakan, di skala besar, Pemerintah sudah menggabungkan tiga bank syariah milik BUMN yakni BNI syariah, BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia.

Ia berharap, BSI dengan aset Rp200 triliun dapat menjadi bank besar bahkan 10 bank besar di dunia. "Kalau Presiden inginnya ini menjadi bank syariah terbesar di dunia. Ini supaya kita tidak hanya melayani yang transaksi kecil, tapi juga transaksi besar. bukan hanya nasional bahkan juga global," kata Ma'ruf.

Apalagi, secara peringkat, ekonomi syariah Indonesia semakin baik di dunia dari  semula di rangking 10, naik menjadi lima dan saat ini empat. Ia berharap ke depan, peringkat itu dapat merangkak naik ke peringkat pertama.

Karena itu, dua fokus lainnya yakni pengembangan dana sosial seperti zakat, wakaf dan juga pengembangan bisnis dan pengusaha syariah juga perlu untuk makin memperkuat ekonomi nasional.

Namun, Wapres mengingatkan, untuk mencapai hal tersebut butuh pelibatan semua pihak mulai dari pemerintah, pengusaha, swasta, akademisi, dan masyarakat. Ia mendorong kolaborasi berbagai lembaga seperti KNEKS, Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga menyertakan peran kementerian dan lembaga.

"Kita harapkan dari kolaborasi kerja dari berbagai kelembagaan ini, yang juga disponsori/difasilitasi oleh pemerintah, ini akan bisa mendorong semakin berkembangnya apa yang sudah ada," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler