Ilmuwan Temukan Komet Baru yang akan Melintas Tahun Ini
Komet Leonard dalam kondisi beku selama puluhan ribu tahun dan akan segera terlihat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah komet baru akan menuju matahari dan diprediksi akan cukup terang untuk dapat dilihat dari Bumi dengan mata telanjang pada akhir tahun ini. Komet tersebut disebut Leonard, dengan katalog C / 2021 A1.
Benda luar angkasa ini ditemukan oleh astronom Gregory J. Leonard pada 3 Januari lalu di Observatorium Mount Lemmon atau juga dikenal sebagai Mount Lemmon Infrared Observatory. Observatorium ini terletak di Gunung Lemmon di Pegunungan Santa Catalina, sekitar 17 mil (28 kilometer) timur laut Tucson, Arizona, Amerika Serikat (AS).
Leonard adalah peneliti senior spesialis untuk Survei Langit Bulan dan Laboratorium Planet di observatorium itu. Ketika menemukan gambar komet itu, ini menjadi objek yang sangat redup berkekuatan 19 dan hampir 160.000 kali lebih redup dibandingkan bintang paling redup yang terlihat dengan mata telanjang.
Tidak mengherankan, ketika pertama kali terlihat, komet itu berjarak sekitar lima unit astronomi dari matahari (satu unit astronomi, atau AU, sama dengan jarak rata-rata Bumi dari matahari 149 juta km). Jadi, pada jarak 5 AU, Komet Leonard berada di dekat orbit Jupiter, jauh dari matahari, tetapi baru mulai merasakan efek sinarnya yang menghangat dan perlahan-lahan memulai proses untuk berkembang menjadi benda langit yang mencolok.
Ketika komet Leonard pertama kali terlihat pada jarak tersebut dari matahari metanol (CH30H), air mulai menyublim atau dari keadaan beku menjadi gas. Bahkan di beberapa gambar, terlihat ada ekor yang samar.
Perhitungan pertama menunjukkan bahwa komet melakukan perjalanan dalam orbits elips yang sangat panjang dan rata, membawanya sejauh 3.500 AU dari matahari, serta 325 miliar mil (523 km). Di luar sana, suhu hanya sebagian kecil di atas nol mutlak, minus 459,67 derajat Fahrenheit (minus 273,15 derajat Celcius). Kondisi ini sangat dingin sehingga partikel berhenti bergerak.
Intinya, setelah berada dalam kondisi beku selama puluhan ribu tahun, Komet Leonard mulai terbangun dari tidur panjangnya. Orbit menunjukkan ini bukanlah komet baru yang datang langsung dari awan Oort atau lapisan es di sekitar tata surya tempat komet tampak berasal sebelum menukik mengelilingi matahari dan mengalami efek sinar matahari untuk pertama kalinya.
Sebaliknya, komet Leonard sedang melakukan perjalanan dalam orbit tertutup dan mungkin mengunjungi sekitar matahari setidaknya sekali sebelumnya, sekitar 70.000 tahun yang lalu. Ini adalah kabar baik.
Komet "baru" dalam orbit parabola. Komet yang belum pernah lewat di dekat matahari sebelumnya dan mungkin permukaannya ditutupi dengan bahan yang sangat mudah menguap seperti karbon dioksida beku, nitrogen, dan karbon monoksida.
Es tersebut cenderung menguap jauh dari matahari, memberikan komet yang jauh lonjakan kecerahan yang dapat meningkatkan ekspektasi yang tidak realistis. Kemudian saat semakin dekat ke matahari, kecerahan cepat mereka tiba-tiba melambat dan akhirnya jatuh jauh dari ekspektasi kecerahan.
Komet Leonard mungkin terlihat dengan cerah karena jaraknya yang dekat dengan Bumi dan matahari. Pada 12 Desember mendatang, diperkirakan ini akan lewat dalam jarak 21,7 juta mil (34,9 juta kim) dari Bumi pada 3 Januari 2022, tepat satu tahun setelah penemuan, ini akan melewati jarak 57,2 juta mil (92 juta km) dari matahari.
Selama dua pekan pertama Desember, komet Leonard akan dapat dilihat pada pagi hari dan terlihat beberapa jam sebelum matahari terbit, rendah di langit wilayah timur laut. Ini akan melacak melalui konstelasi Coma Berenices, Boötes dan Serpens Caput.
Seharusnya benda itu mudah dilihat dengan teleskop kecil atau teropong dan dengan sedikit keberuntungan, dengan mata telanjang. Selama paruh kedua Desember, saat komet semakin dekat ke matahari, secara bertahap akan terserap ke dalam cahaya fajar dan akhirnya menghilang dari pandangan.
Komet Leonard akan disembunyikan oleh silau matahari yang cemerlang selama waktu ini, dengan cepat surut dari matahari dan Bumi setelah 3 Januari 2022 dan dengan cepat memudar. Apa yang bisa diharapkan adalah benda ini dapat terlihat dengan mata telanjang dan cukup terang bagi siapa saja yang bangun sebelum matahari terbit pada awal dan pertengahan Desember tahun ini.
Komet Leonard mungkin akan menjadi pemandangan sekali seumur hidup. Menurut EarthSky, setelah mengelilingi matahari, benda ini akan terlempar keluar dari tata surya dan tidak pernah terlihat lagi. Ini juga mungkin menjadi komet paling cemerlang dan dramatis tahun ini.