Vaksinasi Covid-19 Secara Drive-Thru, Begini Caranya
Penerima vaksin drive-thru wajib memiliki KTP DKI Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 menyasar kategori usia lanjut atau lansia melalui sistem drive-thru akhirnya resmi dijalankan, Rabu (3/3), di area parkir Hall C JIExpo Kemayoran, DKI Jakarta. Program ini merupakan sebagai bagian dari strategi vaksinasi di Indonesia.
"Strategi vaksinasi disusun empat, pertama, berbasis fasilitas kesehatan, kemudian berbasis institusi, berbasis tempat seperti vaksinasi massal di gedung-gedung dan bergerak seperti drive-thru, saya kira ini inovasi," ujar Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonowu, dalam peresmian pusat pelayanan vaksinasi Covid-19 melalui drive-thru di JIExpo Kemayoran, Rabu.
Program yang dilakukan perdana dan menyasar mereka yang masuk kategori lanjut usia (lansia) ini berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran, Rumah Sakit Hermina, dan penyedia jasa layanan kesehatan daring Halodoc. Dalam pelaksanaannya, lansia yang ingin mendapatkan vaksinasi bisa memanfaatkan layanan aplikasi Halodoc untuk mengatur jadwal vaksinasi yang tersedia mulai Selasa ini di area parkir Hall C JIExpo Kemayoran.
Sesampainya di lokasi (dibuka pukul 9.00-16.00 WIB), mekanisme vaksinasi dilakukan melalui empat pos, yang dimulai dari pemeriksaan booking pada aplikasi Halodoc sehingga tidak memungkinkan calon penerima vaksin langsung datang tanpa membuat janji. Mereka yang akan menerima vaksin juga akan dipastikan memiliki KTP DKI Jakarta.
Selanjutnya, calon penerima vaksin akan melaju ke pos 2 untuk menjalani pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, suhu tubuh, tingkat saturasi oksigen, dan penyakit komorbid. Berikutnya, calon penerima akan melaju ke pos 3 untuk divaksin. Pihak penyelenggara program menyediakan enam jalur vaksinasi untuk mobil dan 2 jalur untuk motor. Bagi pengendara motor, petugas kesehatan akan meminta calon penerima vaksin turun dari kendaraannya.
Baca juga : 500 Pengurus MUI akan Divaksin Covid-19
Lansia yang akan menerima vaksin disarankan membawa pendamping untuk menjaga keamanan mereka, terutama terkait kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Tahap berikutnya, pada pos 4, peserta diminta menunggu selama 30 menit untuk diobservasi ada tidaknya KIPI. Apabila KIPI terjadi, mereka harus membunyikan klakson kendaraan.
Usai vaksinasi, peserta bisa mendapatkan sertifikat vaksin melalui aplikasi Halodoc dan menanti informasi selanjutnya mengenai jadwal vaksinasi dosis ke-2.
Maxi mengatakan, vaksinasi melalui sistem drive-thru ini hasil kerja sama berbagai pihak, termasuk swasta, menjadi kekuatan baru untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia. Presiden Joko Widodo sebelumnya menginginkan vaksinasi bisa selesai dalam 12 bulan.
"Harapan saya kegiatan ini tidak putus hari ini, kalau bisa direplikasi di kota lain. Di Jakarta ada titik seperti ini. Peran swasta sangat penting di dalam mengejar 181 juta penduduk yang akan divaksinasi, dikali dua bisa hampir 370 juta (penduduk). Kalau hanya Kementerian Kesehatan, mungkin 10 tahun baru bisa selesai," kata dia.
Dalam kesempatan itu, CEO & COfounder Halodoc, Jonathan Sudharta, berencana meningkatkan kapasitas pelayanan vaksinasi 3-4 kali lipat pada pekan depan mengingat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Dia mencatat, slot perjanjian vaksinasi di aplikasi Halodoc penuh dalam setengah jam.
Kemudian, terkait merek vaksin yang digunakan saat ini, yakni Sinovac Biofarma. "Kapasitas hari ini dan seminggu ke depan akan meningkat beberapa kali lipat, hari ini 500-600, kami tingkatkan 1.000 hingga beberapa ribu. Tentu juga menjaga ketersediaan vaksin. Kalau dari vaksinator sudah siap. Kami harapkan (program) bukan hanya 3-4 hari, kami berencana kerja sama dengan PPKK satu tahun penuh," kata dia.