Kasus Pembunuhan di London Picu Ketakutan Kaum Wanita

Kepala Kepolisian London sebut kasus pembunuhan Sarah Everard picu ketakutan

Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Garis Polisi. Kepolisian London telah berusaha meyakinkan para wanita bahwa aman untuk berjalan-jalan di London pada malam hari, setelah sebelumnya salah satu petugas polisi ditangkap karena dicurigai menculik dan membunuh seorang wanita berusia 33 tahun.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Kepolisian London telah berusaha meyakinkan para wanita bahwa aman untuk berjalan-jalan di London pada malam hari, setelah sebelumnya salah satu petugas polisi ditangkap karena dicurigai menculik dan membunuh seorang wanita berusia 33 tahun.


Hilangnya Sarah Everard dan pengumuman bahwa jenazah manusia telah ditemukan, telah mendorong perempuan membanjiri media sosial dengan unggahan tentang langkah-langkah yang mereka ambil saat keluar sendirian di malam hari agar tetap aman. 

Langkah-langkah tersebut seperti memegang kunci untuk digunakan sebagai senjata dan mengenakan sepatu kets untuk membantu mereka berlari. Sementara yang lain merinci katalog insiden pelecehan oleh pria di depan umum selama beberapa dekade sejak mereka menjadi siswi.

Everard terakhir terlihat pada jam 9:30 malam pada 3 Maret saat dia berjalan pulang dari rumah temannya di London selatan. Fotonya, tersenyum ke arah kamera atau tertangkap CCTV malam itu, telah tersebar di surat kabar sepanjang minggu.

Kepala kepolisian London, Cressida Dick, mengatakan berita bahwa seorang petugas yang bertugas telah ditangkap menciptakan gelombang keterkejutan dan kemarahan melalui publik dan polisi.

Baca juga : Putra Mahkota Yordania Berselisih dengan Israel

"Saya tahu warga London ingin tahu bahwa untungnya sangat jarang seorang wanita diculik dari jalanan kami," kata Cressida Dick, yang seorang wanita, Kamis (11/3).

"Tapi saya benar-benar memahami bahwa meskipun demikian, wanita di London dan masyarakat luas, terutama di daerah di mana Sarah hilang, akan khawatir dan mungkin merasa takut." tuturnya.

Petugas yang ditangkap bekerja untuk menjaga gedung diplomatik di Westminster. Di usia 40-an, dia juga dicurigai melakukan hal tidak senonoh.  Seorang wanita berusia 30-an juga telah ditangkap di lokasi yang sama karena dicurigai membantu pelaku.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Kamis bahwa dia terkejut dan sangat sedih dengan perkembangan kasus tersebut. Hilangnya Sarah Everard menjadi tren online saat wanita menyampaikan pengalaman mereka, mendorong pria untuk bertanya apa yang harus mereka lakukan secara berbeda, seperti tidak mengikuti dari dekat seorang wanita berjalan sendiri. Tren #NotAllMen lainnya juga muncul.

Pengguna media sosial Caroline Oakes mengatakan di Twitter: "Kita tidak perlu merasa takut untuk berjalan di jalanan, berlari di malam hari.  Kita tidak harus memasukkan kunci kita melalui jari kita seperti senjata jika ada yang mendekat." 

Kegiataan penjagaan rencananya akan diadakan pada Sabtu malam yang disebut Reclaim The Streets. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler