Hasil Riset Vaksinasi pada Ibu Hamil dan Uji Coba untuk Anak

antibodi terdeteksi pada semua atau 20 perempuan yang diberikan dosis vaksin Pfizer.

Republika
Ibu Hamil dan menyusui jaga dari dari Covid-19
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Rizky Jaramaya, Dea Alvi Soraya


Sebuah studi di Israel menunjukkan bahwa wanita hamil yang divaksinasi Covid-19 dapat memberikan perlindungan kepada bayi mereka. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Pusat Medis Universitas Hadassah Yerusalem itu diposting bulan ini di medRxiv. 

“Temuan kami menyoroti bahwa vaksinasi wanita hamil dapat memberikan perlindungan ibu dan bayi dari infeksi SARS-CoV-2,” kata penelitian tersebut pada Rabu (17/3). 

Menurut penelitian yang dilakukan pada Februari itu, antibodi terdeteksi pada semua atau 20 perempuan yang diberikan dosis vaksin Pfizer selama trimester ketiga kehamilan dan pada bayi baru lahir, melalui transfer plasenta. Para peneliti mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengukur efek vaksinasi pada berbagai tahap kehamilan, dan keamanan serta kemanjuran berbagai vaksin yang tersedia saat ini.  

Salah satu peneliti, Dana Wolf, yang dikutip oleh Jerusalem Post, mengatakan, mereka saat ini akan meninjau berapa lama antibodi yang dibentuk oleh vaksin Covid-19 akan bertahan pada bayi. Bulan lalu, Pfizer dan BioNTech telah memulai studi internasional terhadap empat ribu relawan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 pada wanita hamil.

Baca juga : Moderna Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak

 

Uji coba anak

Uji coba juga akan menilai apakah wanita hamil yang divaksinasi menransfer antibodi pelindung ke bayi mereka. Sebuah penelitian terpisah di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa antibodi yang diinduksi pada wanita hamil dari vaksin mRNA Covid-19, seperti suntikan Pfizer dan Moderna, ditransfer ke bayi melalui plasenta atau ASI.

Vaksin Moderna juga mulai diujicoba pada anak-anak usia 6 bulan hingga di bawah 12 tahun. Vaksin buatan Amerika Serikat itu ditargetkan akan diberikan kepada 6.750 orang. “Kami senang memulai studi tentang mRNA-1273 pada anak-anak sehat di AS dan Kanada,” kata CEO Stephane Bancel dikutip di Arab News.

Dia mengatakan, studi pediatrik ini akan membantu menilai potensi keamanan dan imunogenisitas kandidat vaksin Covid-19 kami dalam populasi usia muda. Otoritas kesehatan AS sempat mengatakan lebih sedikit anak yang kena Covid-19 dibandingkan dengan orang dewasa, tetapi mereka dapat terinfeksi dan dapat menyebarkan Covid-19 ke orang-orang yang rentan. Kebanyakan anak-anak terinfeksi Covid-19 memiliki gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali.

Sekolah-sekolah di AS sedang di bawah tekanan untuk membuka kembali proses belajar mengajar tatap muka segera. Moderna mengungkapkan bahwa sebanyak 17,8 juta orang dewasa di AS telah disuntik vaksinnya. Di AS, vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson  telah diizinkan untuk penggunaan darurat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler