Erick Jelaskan Rencana Pembentukan Holding Ultra Mikro

Saat ini perubahan menuju ekonomi digital menjadi hal yang tak terelakkan.

Prayogi/Republika.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/3). Rapat tersebut membahas mengenai pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi). Prayogi/Republika.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VI DPR menggelar rapat kerja dengan Kementerian BUMN untuk membahas pembentukan holding ultra mikro di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/3). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, rencana pembentukan holding ultra mikro tak lepas dari kondisi yang terjadi saat ini, yang mana perubahan menuju ekonomi digital menjadi hal yang tak terelakkan.

"Suka tidak suka perubahan pasar yang ada di ultra mikro atau UMKM menjadi sesuatu tekanan yang luar biasa, apalagi kalau kita lihat keseimbangan pasar sendiri dengan adanya harga-harga yang didumping dari luar negeri dan ini menjadi concern tersendiri bagaimana UMKM dan ultra mikro bisa bersaing secara terbuka," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/3).

Kementerian BUMN, lanjut Erick, mencari solusi tiga hal dalam pembangunan ultra mikro dan UMKM yang meliputi pembiayaan, akses pasar, dan infrastruktur. Erick mengatakan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah telah mempunyai beberapa program yang sudah  diluncurkan, salah satunya program Pasar Digital (PaDi) UMKM yang membuka akses kepada ultra mikro dan UMKM untuk menjadi supplier BUMN.

Baca Juga


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/3). Rapat tersebut membahas mengenai pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi). Prayogi/Republika. - (Prayogi/Republika.)

 

"Tentu catatan dari PaDi UMKM sendiri kalau kita lihat masih juga ada beberapa barang asing yang masuk, nah karena itu kita juga sekarang sekarang memperkuat daripada TKDNnya," ungkap Erick.

Selain itu, Erick mengaku sedang memperbaiki Sarinah yang akan menjadi tulang punggung brand lokal. Erick menargetkan renovasi Sarinah akan rampung pada November dan diharapkan bisa menjadi pembangunan UMKM brand lokal atau ultra mikro.

Erick menyatakan holding ultra mikro merupakan sinergisitas PNM, Pegadaian, dan BRI dalam membangun ekosistem utama yang akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM dan juga pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan BRI untuk mendorong ultra mikro naik kelas.

"Itu yang terpenting, ultra mikro bisa naik kelas sehingga bisa memasuki tahapan yang lebih tinggi, jadi tidak yang kecil tetap kecil, yang kaya makin kaya, tapi bagaimana yang kecil bisa ke menengah," lanjut Erick.

Dalam ekosistem tersebut, Erick juga ingin memastikan terdapatnya penurunan bunga pinjaman yang selama ini menjadi hambatan bagi ultra mikro UMKM mendapatkan bunga yang lebih baik.

"Alhamdulillah audiensi kami dan rapat-rapat yang ada di berbagai pihak saat ini, kami sudah mendapat dukungan dari OJK, Bank Indonesia, LPS, KSK dan juga terakhir dirapatkan yang dipimpin langsung Menko Perekonomian sebagai pimpinan dari komite tersebut, kita sudah mendapat persetujuan ini," kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler