Pengujian DNA Pakai Blockchain, Degenics dari RI Jadi Juara

Pengujian genetika menjadi tren yang sedang berkembang pesat.

Tech Explore
Blockchain
Rep: Novita Intan Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan pemeriksaan genetik, Degenics, memenangkan Impact Bounty dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Identity Bounty dari InterPlanetary File System (IPFS) pada perlombaan hackathon ETHDenver. 


Founder/Inisiator Degenics Pandu Sastrowardoyo mengatakan, Degenics dibangun berdasarkan distributed ledger technology (DLT) atas kerja sama perusahaan konsultasi, pengembangan blockchain Blocksphere, dan tim pengembangan teknologi blockchain dari Malaysia, BlockZero. "Teknologi ini juga didukung oleh adanya MoU dengan Kilt.io, Protokol KILT kemudian digunakan untuk menggabungkan kredensial laboratorium dan rumah sakit ke dalam ekosistem," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/3).

Degenics menyediakan sebuah platform yang menghubungkan para penggunanya yang sadar akan privasi dengan para penyedia layanan pemeriksaan DNA, mulai dari individu-individu pemeta DNA mandiri, laboratorium hingga rumah sakit. “Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan analisis genomik, pendeteksian penyakit dan mutasi, rekomendasi diet dan latihan, sebagai bagian cakupan yang lebih luas dari wawasan kesehatan dan gaya hidup,” ucapnya.

Pengujian genetika secara pribadi merupakan sebuah tren yang sedang berkembang pesat dengan pangsa pasar sebesar 12 miliar dolar AS dan diprediksi terus tumbuh hingga 21 miliar dolar AS pada 2027. Oleh karena itulah, berbagai macam perhatian muncul mengenai penambangan data DNA, kedaulatan individu terhadap data genetiknya, dan juga peretasan dan pelanggaran data.

Decentralized Bio Network, melalui Degenics dApp-nya akan mencegah penyalahgunaan data genetik, pelanggaran privasi, permasalahan keamanan, dan praktik-praktik jual beli data genetik tanpa persetujuan pemilik materi DNA. 

Penggabungan penggunaan kriptografi dan DLT bersamaan oleh Decentralized Bio Network selain membuat para pengguna mampu memesan pengujian dan penginterpretasian hasil secara anonim, bisa juga digunakan untuk menyimpan data di atas platform terdesentralisasi yang membuat akses tanpa otorisasi menjadi tidak memungkinkan.

Decentralized Bio Network membuat para laboratorium, rumah sakit, dan lembaga lainnya yang menyediakan peralatan pengujian medis mampu untuk menawarkan produk-produk pengujian biomedis secara digital dengan paradigma marketplace. Adapun kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas spektrum layanan yang tersedia bagi para pengguna yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan dari peralatan pengujian biomedis.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler