Usai Bikin Blunder, Fred Dihujani Serangan Rasialisme

Komentar di unggahan Instagramnya tersebut diisi oleh emoji monyet

AP/Ian Walton, Pool
Manchester Uniteds Mason Greenwood, left, duels for the ball with Leicesters Wilfred Ndidi during the English FA Cup quarter final soccer match between Leicester City and Manchester United at the King Power Stadium in Leicester, England, Sunday, March 21, 2021.
Rep: Eko Supriyadi Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Fred mendapatkan kekerasan rasial di media sosial, usai Manchester United tumbang di perempatfinal Piala FA oleh Leicester City, Senin (22/3) dini hari. Komentar di unggahan Instagramnya tersebut diisi oleh emoji monyet karena kekalahan tersebut.

Bahkan ada komen yang minta pemain asal Brasil itu mesti kembali ke Favelas, sebuah pemukiman kumuh di negara asalnya. Fred memang tampil buruk dalam pertandingan ini. Pemain berusia 28 tahun tersebut jadi biang keladi gol pertama di King Power, setelah salah melakukan back-pass, yang diambil Kelechi Inehanacho untuk mencetak gol pertam dalam laga ini.

Ia juga gagal mengawal Youri Tielmans, saat sang gelandang mencetak gol kedua Leicestes, hingga akhirnya ditarik Ole Gunnar Solskjaer pada menit 84. Dikutip dari Dailymail, Senin (22/3), Fred pun kemudian menutup kolom komentar dari unggahannya. Namun pengguna Instagra lain malah memberikan emoji moyet di unggahan Fred dari pekan lalu.

Manajer United Ole Gunnar Solskjaer mengaku Fred terpengaruh dengan insiden tersebut. Anthony Martial dan Marcus Rashford jadi pemain lain MU yang mengalami kekerasan rasial musim ini, dan masalah tersebut terus berlanjut tanpa solusi yang jelas. Padahal, pada Desember 2019, ada yang pernah ditangkap usai derby Manchester, setelah melakuan gestur rasis dari tribun.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler