Setop 10 Kebiasaan Ini untuk Hindari Serangan Jantung
Menghentikan beberapa kebiasaan dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kebiasaan sehari-hari yang terkesan sepele, tapi sebenarnya bisa membuat perbedaan besar jika seseorang bisa menghindarinya. Menghentikan beberapa kebiasaan tersebut bahkan dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung.
Selama berpuluh-puluh tahun, penyakit jantung telah menjadi pembunuh nomor satu di Amerika Serikat. Kabar baiknya, itu bisa dicegah dengan menghindari 10 hal berikut, dikutip dari laman Eat This, Senin (22/3).
1. Abai mengecek tekanan darah
Tidak semua orang memiliki inisiatif untuk mengecek tekanan darah secara berkala. Padahal, mengetahui informasi tersebut sangat penting. Hipertensi atau tekanan darah yang terlalu tinggi secara terus-menerus bisa melemahkan dinding pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
2. Tidak mengetahui kadar kolesterol
Pengabaian serupa juga kerap terjadi untuk kadar kolesterol. Seiring bertambahnya usia, tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol yang dapat menumpuk di arteri lantas membuat risiko penyakit jantung dan stroke melonjak.
3. Makanan dengan lemak jenuh
Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol LDL dalam darah. Sebaiknya, tidak menyantap jenis makanan seperti daging merah, ayam dengan kulit, mentega, dan keju dalam porsi berlebihan.
4. Kurang olahraga
Singkirkan kemalasan bergerak untuk kondisi tubuh lebih baik. Pedoman dari AHA, frekuensi olahraga ideal untuk kesehatan jantung adalah 150 menit latihan intensitas sedang selama sepekan atau 75 menit olahraga berat sepekan, ditambah latihan penguatan otot dua kali sepekan.
5. Minuman dengan pemanis
Berbegai iklan soda dan minuman kemasan yang menarik membuat banyak orang tanpa ragu mengonsumsi minuman yang penuh dengan pemanis. Faktanya, meminumnya dalam jumlah berlebihan buruk untuk jantung dan rentan menambah berat badan.
6. Kudapan kaya gula
Tidak cuma minuman dengan banyak pemanis, makanan yang kaya gula juga perlu dihindari. Saran AHA adalah membatasi gula tambahan hanya sebanyak 150 kalori (sekitar sembilan sendok teh atau 36 gram) setiap hari.
7. Minum alkohol
Efek minum alkohol berlebihan tidak cuma di tataran kesadaran, tetapi mengimbas banyak hal. Dampak buruknya bisa memengaruhi liver dan usus. Terlalu banyak minum alkohol pun meningkatkan tekanan darah dan trigliserida sehingga menaikkan risiko penyakit jantung.
8. Minum soda diet
Studi menunjukkan bahwa orang yang minum soda diet berisiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik. Kondisi itu membuat tubuh kesulitan memproses insulin, yang merupakan pendahulu diabetes tipe dua, salah satu faktor risiko terjadserangan jantung.
9. Enggan konsultasi dengan dokter
Sebagian besar orang lebih suka bertandang ke dokter ketika sudah jatuh sakit atau memiliki gejala tertentu. Jauh lebih efektif jika sejak awal berkonsultasi dengan dokter tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga untuk mengetahui kesehatan jantung.
10. Tidur berlebihan
Tidur terlalu lama sama bahayanya dengan kurang tidur. Tinjauan penelitian yang terbit di Journal of American Heart Association mengungkap, tidur lebih dari delapan jam sehari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Terlelap sembilan jam memberikan risiko dalam jumlah sedang, sementara tidur 11 jam dikaitkan dengan peningkatan hampir 44 persen risiko serangan jantung. Belum lagu dengan adanya risiko demensia pada mereka yang punya kebiasaan tidur terlalu lama.