Ribuan Orang Kembali Dievakuasi di Australia karena Banjir

Sudah lebih dari 40 ribu orang di negara bagian Australia dievakuasi karena banjir

AP/Mark Baker
Orang-orang mendayung melalui air banjir untuk memeriksa bangunan yang terendam di Londonderry di pinggiran barat Sydney pada hari Senin, 22 Maret 2021. Ratusan orang telah diselamatkan dari air banjir yang telah mengisolasi puluhan kota di negara bagian terpadat di Australia, New South Wales dan memaksa ribuan orang untuk mengevakuasi rumah mereka karena rekor hujan terus membanjiri pantai timur negara itu.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian mengatakan, lebih dari 6.000 warga dievakuasi dalam 24 jam terakhir karena banjir. Perintah evakuasi baru telah dikeluarkan bagi penduduk di wilayah Sydney barat untuk pindah ke zona aman.

Baca Juga


"Yang masih harus kita waspadai adalah kenyataan bahwa ribuan orang masih dalam peringatan evakuasi, bahwa sungai akan terus meluap, daerah tangkapan air akan terus mengalami aliran air yang tidak terlihat dalam 50 tahun dan di beberapa tempat dalam 100 tahun," kata Berejiklian.

Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, banjir telah menyebabkan kerusakan sangat parah dan lebih dari 40 ribu orang di negara bagian NSW telah dievakuasi. Dewan asuransi nasional mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan kerugian finansial dari kerusakan tersebut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, helikopter siap untuk mengangkut makanan ke supermarket di mana persediaan semakin menipis. Sementara, para pejabat mengatakan, Bendungan Warragamba, pemasok air utama untuk Sydney, akan terus meluap selama beberapa hari ke depan, meskipun dengan kecepatan yang melambat.

"Kami melihat penurunan dan mengingat fakta bahwa hujan telah berlalu dan arus masuk menurun, kami mengantisipasi bahwa tumpahan akan berhenti dalam beberapa hari mendatang," kata juru bicara Water NSW Tony Webber.

 

Menteri Manajemen Darurat Australia David Littleproud mengatakan, ratusan personel Pasukan Pertahanan Australia akan dikirim ke daerah-daerah yang terkena banjir  selama beberapa hari ke depan untuk membantu pemulihan. “Tugas mereka adalah membersihkan, memastikan bahwa kita menyingkirkan puing-puing,” kata Littleproud. 

Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan, sejumlah jembatan hanyut, hewan-hewan terdampar dan rumah terendam. Bahkan satu truk kontainer menabrak jembatan di New South Wales sehingga menyebabkan kerusakan struktural yang besar. Sementara dalam video lainnya, sebuah mobil tersapu oleh banjir di Queensland.

Cuaca buruk diperkirakan mulai mereda pada Rabu (24/3) malam dan akan bergeser ke negara bagian pulau Tasmania. Para pejabat memperingatkan penduduk yang terkena dampak agar tidak kembali ke rumah mereka, karena dikhawatirkan akan muncul banjir susulan. Morrison mendesak seluruh warga agar mengikuti arahan dari pihak berwenang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler