Trump Sewa Pengacara Hadapi Gugatan Serangan Gedung Kongres
Gugatan menuduh Trump, putranya, dan pengacara mereka melanggar dua undang-undang
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan putranya Donald Trump Jr menyewa pengacara untuk melindungi diri mereka dari gugatan hukum terkait penyerbuan Capitol Hillatau Gedung Kongres AS pada 6 Januari lalu. Ayah-anak itu mempekerjakan Jesse Binnall yang telah mewakili Trump dalam beberapa urusan hukum.
Pada Kamis (25/3), the Independent melaporkan Binnall akan membela Trump dan putranya dalam gugatan hukum yang diajukan anggota Kongres dari Partai Demokrat Eric Swalwell. Media AS the Daily Beast melaporkan gugatan itu menuduh Trump, putranya, pengacaranya Rudy Giuliani dan anggota Kongres Mo Brooks melanggar dua undang-undang.
Mereka dianggap melanggar undang-undang anti-terorisme dan undang-undang Ku Klux Klan 1871. Gugatan tersebut mengatakan empat orang yang berpidato dalam unjuk rasa 'Stop the Steal' pada 6 Januari lalu mengatakan bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di Gedung Kongres setelahnya.
"Singkatnya, para tergugat menyakinkan massa sesuatu telah terjadi, bila memang benar, membenarkan tindak kekerasan dan mendorong massa menuju Capitol dengan seruan untuk segera melakukan kekerasan," kata Swalwell dalam gugatannya.
Binnall sudah berpengalaman mewakili Trump dan kroni-kroninya. Pengacara asal Virginia itu membela mantan penasihat keamanan nasional Trump, Michael Flynn ketika ia didakwa berbohong pada FBI. Ia juga mewakili tim kampanye Trump ketika mereka menggugat hasil pemilu di Nevada yang dimenangkan Presiden Joe Biden.
Binnall juga mewakili pengacara Trump dan penganut teori konspirasi Sidney Powell saat ia digugat perusahaan penyedia alat pemungutan suara Dominion Voting Systems atas pencemaran nama baik. Tim kampanye Trump sudah membantah gugatan Swalwell.
Pada kantor berita Reuters, juru bicara Trump, Jason Miller menyebut anggota Kongres itu 'orang rendahan yang tidak memiliki kredibilitas'. Kekerasan yang dilakukan pendukung Trump untuk mencegah Kongres meresmikan kemenangan Biden pada 6 Januari lalu menewaskan lima orang termasuk seorang petugas polisi Brian Sicknick.
Penyerangan ke Capitol Hill terjadi setelah Trump, putranya, dan sekutu-sekutunya menyuarakan konspirasi teori mengenai kecurangan dalam pemilihan presiden 2020. Giuliani mengajak massa 'mengadili dengan bertempur dan Trump sendiri mendorong pendukungnya bergerak ke Capitol Hill.