Joachim Loew Nilai Kemenangan Jerman Harusnya Lebih Mudah
Jerman hanya mampu mengalahkan Rumania dengan skor 1-0.
REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Gol semata wayang Serge Gnabry pada menit ke-16 membawa Jerman membawa pulang tiga angka kala menghadapi Rumania pada laga kedua Grup J kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Senin (29/3) dini hari WIB. Meski puas dengan hasilnya, pelatih Jerman Joachim Loew menyoroti tumpulnya lini depan Die Mannschaft dalam laga di Stadion Arena Nationala, Bukares, tersebut.
"Ada satu kritik yang bisa dialamatkan pada penampilan kami di laga ini, yaitu kemampuan kami dalam memanfaatkan peluang. Kami seharusnya bisa membuat laga ini menjadi lebih mudah apabila kami bisa mencetak gol kedua,'' tutur Loew seperti dilansir laman resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Senin (29/3).
Menurut Loew, secara teknis, Rumania memang memiliki kualitas permainan yang lebih baik dibanding Islandia. Pada laga sebelumnya, Jerman bisa berpesta gol dengan tiga kali menjebol gawang Islandia, akhir pekan lalu. Karena itu, Loew memuji keberhasilan anak-anak asuhnya untuk bisa mengendalikan permainan dan terus mengalirkan bola ke lapangan pertahanan lawan pada laga kontra Rumania.
Namun, keberhasilan menguasai laga tidak akan cukup apabila Die Mannchaft tidak bisa memastikan kemenangan lewat tambahan gol. Padahal, selain berhasil mencatatkan penguasaan bola mencapai 66 persen, Jerman juga begitu superior dalam jumlah tembakan. Die Mannschaft melepaskan 18 tembakan, termasuk sembilan tembakan tepat ke arah gawang. Akan tetapi, dari sembilan tembakan mengarah ke gawang itu hanya satu yang benar-benar bisa merobek gawang tim tuan rumah.
Pelatih yang akan mundur usai Piala Eropa tahun ini mengatakan, ada sejumlah aspek yang mesti dibenahi anak-anak asuhnya dalam meningkatkan kemampuan untuk memaksimalkan berbagai peluang tersebut. Mulai dari lebih sering memainkan bola di belakang lini belakang lawan, hingga variasi pergerakan pemain di sepertiga akhir lapangan.
Loew tidak luput dari sasaran kritik. Pelatih yang mengantarkan Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 2014 itu dinilai terlambat melakukan pergantian pemain. Meski sadar dengan kebuntuan yang dialami anak-anak asuhnya, pelatih berusia 61 tahun itu baru melakukan pergantian pemain pada menit ke-77 dan injury time babak kedua. Namun, Loew memiliki alasan kuat terkait keputusannya.
"Saya melihat, kami sudah mengendalikan permainan dan menguasai keadaan. Kami juga berhasil mencegah mereka mengembangkan permainan. Secara struktur permainan, kami sudah tampil bagus. Jadi, pada saat itu, saya berpikir, tidak perlu ada pergantian pemain," kata Loew.