Nasihat Ibunda Imam Malik Saat Anaknya Ingin Jadi Penyanyi 

Ibunda Imam Malik adalah sosok vital di balik kesuksesan anaknya itu

MGROL100
Ibunda Imam Malik adalah sosok vital di balik kesuksesan anaknya itu. Ilustrasi Imam Malik
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kesalehan para ulama tidak lepas dari sosok ibu yang luar biasa mendidik dengan penuh kasih sayang dan ketulusan. Ibu punya peran yang strategis dalam membentuk anaknya hingga menjadi ulama yang hebat dan saleh, termasuk Imam Malik bin Anas, salah satu pencetus mazhab yang empat.

Baca Juga


Ibunda Imam Malik bin Anas bernama Aaliyah bint Syurayk Al Azdiyya. Aaliyah sangat ingin membesarkan anaknya dengan baik melalui jalur ilmu dan bimbingan para ulama. 

Meski, dia menyadari, Imam Malik sewaktu kecil ingin menjadi penyanyi karena dengan itulah dia bisa mendapatkan uang dan menjadi kaya.

Namun, ibunda yang salehah dan berakal tentu tidak membiarkan anaknya keluar dari jalur ilmu. Suatu kali, Imam Malik pernah berkata, "Saya tumbuh sebagai anak laki-laki, jadi saya mengagumi para penyanyi."

Lalu sang ibunda berkata, "Nak, seorang penyanyi, kalau wajahnya jelek, nyanyiannya tidak akan diperhatikan. Jadi tinggalkanlah itu, dan dalami fiqih."

Baca juga : Firaun dalam Alquran Nama Orang atau Gelar Raja-Raja Mesir?

Setelah dinasihati seperti itu, Imam Malik meninggalkan keinginannya itu dan mengikuti jejak para ahli fiqih, tentunya dengan bimbingan Allah SWT. Paparan ini dikisahkan dalam kitab "al-Talqiin fii al-Fiqhi al-Maliki" karya Abdul Wahab bin Ali Al Baghdadi.

Namun, ibunda Imam Malik tidak puas begitu saja dengan nasihat yang dia berikan. Sehingga, dia pun terus menjaga Imam Malik, hingga mengenakan pakaian seorang pelajar kepada putranya itu.

Imam Malik berkata, "Dia (ibunya) memakaikanku pakaian berkerah, dan meletakkan topi panjang di kepalaku. Lalu dia berkata, 'Berangkat dan tulislah sekarang.'" Perkataan Imam Malik ini didasarkan pada kitab "al-Diibaj al-Madzhab fii Ma'rifah A'yaan Ulama al-Madzhab al-Maaliki" karya Ibnu Farhoun al-Maliki.

Lebih lanjut, ulama dari Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Muhammad Yahya Al Kitaani Al Azhari menjelaskan, Aaliyah, ibu Imam Malik, tidak henti-hentinya meminta anaknya untuk terus belajar dan menghadiri banyak majelis, terutama Imam Rabi'ah di Madinah. Imam Rabi'ah adalah pemilik majelis ilmu terbesar di Madinah, dan Imam Malik banyak belajar dan mendapat manfaat darinya. 

Ibnu Abi Uwais pernah mendengar Imam Malik bin Anas mengisahkan tentang kebaikan ibunya: 

"Ibuku biasa mengenakanku pakaian dan mengajariku ketika diriku masih kecil. Dia mengarahkanku untuk belajar di Majelis Rabi'ah bin Abi Abdurrahman dan berkata, 'Putraku, datanglah ke Majelis Rabi'ah, belajarlah adab darinya sebelum mempelajari hadits dan fikih darinya."

Baca juga : 3 Waktu Terbaik Membaca Alquran

 

Sumber: masrawy   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler