Kata Ahli Geofisika Soal Makam Menggelembung di Pariaman

Ahli geofisika meminta masyarakat tidak mengaitkan fenomena ini dengan hal mistis.

ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Ahli geologi mengambil foto tumpukan tanah makam yang meninggi di Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (29/3/2021). Pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan penelitian terhadap fenomena tumpukan atau pengelembungan tanah makam yang meninggi tersebut.
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ahli Geofisika Universitas Andalas (Unand) Padang Badrul Mustafa mengatakan penyelidikan secara geologi dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab menggelembungnya tanah kuburan di Nagari Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ada beberapa hal yang menurutnya bisa diperhatikan.

"Pertama harus dipastikan dulu meningginya tanah kuburan bukan ditimbun oleh manusia, sebab jika itu disengaja akan mudah dijumpai tanda-tandanya," kata Badrul Mustafa di Padang, Rabu (31/3).

Selanjutnya, kata Badrul, harus dilakukan penyelidikan secara geologi dengan cara digali satu lubang untuk menyelidiki jenis kandungan tanah tersebut. "Bisa saja ada kemungkinan gas, karena masanya rapat sementara bumi semakin ke bawah kian berat, tentu yang ringan akan naik ke atas melalui rekahan," ujarnya.

Terkait adanya kemungkinan rekahan karena gempa, ia memastikan daerah tersebut bukan dilalui oleh patahan gempa bumi. Selain itu, katanya, juga dapat dilakukan penyelidikan geofisika lewat metode geolistrik dengan peralatan tanpa melakukan pengeboran.

Ia juga meminta masyarakat tidak mengaitkan fenomena ini dengan hal mistis, karena bisa dijelaskan dengan penelitian dan ilmu pengetahuan penyebabnya.


Sebelumnya, warga Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkuang, Kabupaten Padang Pariaman, dikejutkan dengan meningginya tanah kuburan di salah satu pemakaman di daerah itu.

"Saya belum mengetahui siapa yang dikuburkan di sana," kata Wali Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Anwar. Ia mengatakan beberapa bulan lalu jumlah kuburan yang tinggi tersebut awalnya hanya satu dengan tinggi sekitar setengah meter, namun sekarang sudah tiga makam dengan tinggi sekitar 1,5 meter, lebar 3,5 meter dan panjang 3,5 meter.

Ia menyampaikan pihaknya baru mengetahui kondisi tersebut dalam sepekan terakhir dan sejak itu pemakaman di daerah itu banyak dikunjungi warga untuk melihat langsung kondisi kuburan yang semakin tinggi itu. "Bahkan, menurut keterangan ketua pemuda yang memantau sampai magrib, orang masih ramai," katanya.

Ia meminta warga atau pengunjung untuk tidak menghubungkan hal tersebut dengan hal mistis atau salah paham menanggapi kondisi makam tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler