Soudah dan Rijal Almaa: Pertemuan Keindahan Arab Saudi
IHRAM.CO.ID, SOUDAH -- Arab Saudi gencar memperluas sektor rekreasi, pariwisata, serta perhotelannya untuk dibuka bagi pelancong internasional. Kerajaan berupaya menggerakkan industri pariwisata guna mendiversifikasi ekonominya dan mencapai tujuan Visi Saudi 2030.
Soudah merupakan puncak tertinggi di Arab Saudi, sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini telah lama populer di kalangan penduduk setempat karena suhunya yang sejuk sepanjang tahun.
Dilansir di Arab News, Rabu (31/3), lokasi ini juga menyimpan sejarah yang kaya, serta pemandangan yang menakjubkan. Wilayah pegunungan ini memiliki semua keunggulan untuk menjadi tujuan wisata utama.
Perusahaan Pengembangan Soudah (SDC) diluncurkan oleh Putra Mahkota sekaligus Ketua Dana Investasi Publik (PIF), Mohammed bin Salman, akhir Februari lalu. Keberadaan SDC diharap membantu Soudah dan sebagian Rijal Almaa di wilayah Asir tumbuh menjadi tujuan turis kelas dunia.
Area seluas 627 km persegi yang sedang dikembangkan ini telah menarik pasar pariwisata domestik yang berkembang pesat. Lembah yang luas, jalur pendakian luar biasa, pemandangan puncak gunung yang tenang dan terletak di antara awan hujan, serta warisan budaya yang unik seolah menjadi magnet tersendiri.
Soudah dan Rijal Almaa membanggakan kombinasi keanekaragaman geografis, sejarah dan budaya, yang memberikan pengunjung rasa otentik dari hubungan sosial dan sentuhan budaya.
“Arab Saudi sangat beragam. Orang akan berpikir Saudi sebagian besar adalah gurun dengan cuaca kering dan panas, tetapi ada tujuan indah yang belum dimanfaatkan di sekitar Kerajaan.” kata CEO SDC, Husameddin Al-Madani.
Untuk mengakomodasi arus pengunjung, SDC memiliki target menyediakan 2.700 kamar, mulai dari suite hotel mewah hingga kamar glamping. Pihaknya juga berencana membangun 30 atraksi rekreasi baru.
Beberapa atraksi rekreasi baru ini mencakup kegiatan ekstrem zip line atau flying fox terpanjang, mountain coaster, serta beragam aktivitas dalam ruangan.
“Selain kamar hotel kami juga mengembangkan 1.300 rumah kedua, di mana Anda dapat memiliki rumah musim panas di destinasi yang indah ini," lanjut Al-Madani.
Ia menegaskan, pihaknya sedang melakukan investasi besar-besaran dalam hal infrastruktur. Pihaknya juga sedang melirik teknologi canggih untuk pengelolaan air dan limbah.
Orang-orang disebut akan tertarik berwisata Soudah karena berbagai alasan. Di antara mereka, ada pengunjung yang memiliki minat atas warisan budaya sehingga ingin membenamkan diri dalam seni dan musik lokal. Di sisi lain ada pula orang-orang yang mencari cita rasa kuliner baru.
Tak berhenti di situ, Al-Madani menyebut pihaknya juga ingin menarik minat para pencari petualangan. Orang-orang ini suka berhubungan dengan alam dan menikmati olahraga ekstrem seperti paralayang, bersepeda gunung, serta mendaki gunung.
Tetapi apakah perkembangan pariwisata Soudah akan mengancam keindahan alam yang masih alami maupun warisan asli daerah tersebut? Al-Madani lantas menunjuk pada misi SDC, yaitu melestarikan atribut berharga ini.
"Kami memiliki pedoman yang ketat saat menjalankan program pengembangan ini dengan meminimalkan jejak kaki kami, menjaga lingkungan dan menambah keindahan alam di sekitarnya,” katanya.
Ia juga menyebut tanpa hal-hal di atas, serta tanpa aset berwujud dan tidak berwujud, perusahaan dan destinasi Saudi akan kehilangan keunggulan kompetitifnya.
Perusahaan saat ini sedang mengevaluasi berbagai aset bersejarah di area tersebut yang mungkin memenuhi syarat untuk bergabung dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
SDC memiliki visi jangka panjang yang ambisius. Hal ini dibuktikan dengan rencananya menghadirkan acara dan kegiatan olahraga besar, mulai dari mendaki hingga paralayang ke daerah tersebut.
Selain itu, perusahaan ini akan berupaya mengundang dan menarik kompetisi internasional di bidang bersepeda gunung dan bersepeda, maupun berbagai kegiatan luar ruangan lainnya.
"Ini adalah tujuan pegunungan yang menarik olahraga ekstrim. Jadi, kami akan melihat berbagai aktivitas, bekerja sama dengan Kementerian Olahraga, Komite Olimpiade, dan organisasi internasional yang berbeda," lanjut Al-Madani.
Meski demikian, dari sekian upaya yang dilakukan SDC, bukan berarti meninggalkan atau mengucilkan masyarakat lokal dari pengambilan keputusan. Warga disebut akan memainkan peran integral dalam menyukseskan pembangunan.
SDC disebut memandang masyarakat lokal sebagai mitra sejati untuk memenuhi mandat, kegiatan dan operasi mereka. Keuntungan unik yang dinikmati di destinasi ini adalah kemurahan hati dari komunitas lokal. Komunitas lokal juga telah menyambut turis selama bertahun-tahun.
“Kami menganggap masyarakat lokal sebagai salah satu keunggulan kompetitif utama kami. Yang lebih penting, sebagai mitra sejati untuk tujuan yang ingin diluncurkan perusahaan," kata dia.