Nilai Kemanusian Penggali Kubur Jenazah Covid-19

Banyak nilai yang bisa dipetik dari perjuangan penggali makam untuk korban Covid-19.

Republika/Putra M. Akbar
Junaedi Bin Akim, penerima Tokoh Perubahan 2020.
Rep: Febryan Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — 23 tahun lalu, Junaedi Bin Akim memulai pekerjaannya sebagai penggali makam di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Pria kelahiran Karawang 43 tahun lalu itu tak membayangkan bakal berada di pusaran salah satu wabah paling mematikan bagi umat manusia.


Pada Maret 2020 lalu, Ia pertama kali mendapat kabar bahwa lokasinya bekerja bakal dipakai sebagai salah satu lokasi pemakaman khusus korban meninggal terkait Covid-19. Meski keluarga was-was dan sebagian tetangga sempat mencibir, Junaedi dan rekan-rekan di Grup D petugas pemakaman tak mundur. Risiko tertular ia abaikan guna menjalankan tugasnya meski sempat harus bermodal jas hujan pada masa-masa awal pandemi.

Biasanya pulang sore hari, pada masa pandemi Ia harus bekerja dari pukul 07.00 hingga pukul 22.00. Istirahat sebentar, kemudian memulai kembali. Sebanyak 40 sampai 50 jenazah Ia kuburkan sehari pada masa-masa puncak pandemi. Junaedi mengharapkan, yang Ia lakukan dapat membantu keluarga korban Covid-19 yang berduka.

 

 

 

 

Videografer | Havid Al Vizki

Video Editor | Fakhtar Khairon

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler