Arkeolog Temukan Sisa Kerajaan Berusia 3.000 Tahun di China

Arkeolog China menemukan sisa konstruksi bangunan Kerajaan Yan di masa dinasti Zhou.

Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Arkeolog China menemukan sisa konstruksi bangunan Kerajaan Yan pada masa dinasti Zhou dengan struktur dan lapisan yang jelas di situs peninggalan di Barat Daya Beijing. Penemuan ini diungkapkan oleh institusi warisan budaya kota.

Pejabat Administrasi Warisan Budaya Kota Beijing, Wang Jing, konstruksi ini ditemukan di kotapraja Liulihe di Distrik Fangshan. Luas arean penemuannya dikatakan sekitar 700 meter persegi.

Bagian paling tebal dari konstruksi ini adalah adalah fondasi dengan ketinggian 1,62 meter.  Penemuan itu menunjukkan lebih dari empat lapisan konstruksi dan menyimpan jejak kegiatan perbaikan manusia.

“Penggalian ini sangat bermanfaat untuk mempelajari arsitektur awal, struktur bangunan, dan sejarah di daerah tersebut, “ kata Wang.

Situs peninggalan Liulihe diyakini sebagai ibu kota berusia 3.000 tahun selama Dinasti Zhou Barat (1046-771 Sebelum Masehi).  Situs ini berisi tembok kota, reruntuhan, dan area pemakaman. 

Baca Juga


Sejarah lebih dari 3.000 tahun menjadikan situs ini sumber peradaban perkotaan paling awal yang dapat dilacak di Beijing. Wang juga menjelaskan, penyelidikan dan eksplorasi area inti dan area pemakaman situs relik Liulihe dimulai tahun 2019.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler