Kebakaran Pasar Minggu, tak Ada Korban Jiwa Maupun Luka
Kebakaran ini mengakibatkan 392 kios hangus terbakar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebakaran melanda gedung Blok C Pasar Impres yang berada dalam area Pasar Minggu di Kelurahan dan Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (12/4) malam. Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa maupun korban luka akibat kebakaran itu.
"Sampai sekarang mudah-mudahan tidak ada. Sampai sekarang tidak ada (laporan korban jiwa maupun luka)," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Helbert Pilder Lumba Gaol, di lokasi.
Helbert menjelaskan, kebakaran itu terjadi di lantai basemen dan lantai dasar Blok C. Sedangkan lantai 1, 2, dan 3 tidak terbakar. Sumber api berada di lantai basemen.
Kebakaran ini, kata dia, mengakibatkan 392 kios hangus terbakar. "Di lantai basemen terdapat 268 kios dan di lantai dasar ada 124 kios yang terbakar," kata dia.
Adapun penyebab kebakaran ini belum diketahui. "Sampai sekarang belum diketahui," ucapnya.
Helbert menjelaskan, pukul 22.26 WIB, pemadaman sudah pada tahap pendinginan. Sebanyak 30 unti mobil pemadam dan 161 petugas pemadam masih berada di lokasi kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran menerima laporan kebakaran ini dari warga pukul 18.29 WIB. Pemadaman mulai dilakukan pukul 18.36 WIB. Proses pendinginan berlangsung pukul 22.26 WIB. Berarti proses pemadaman berlangsung kurang lebih selama 3 jam 50 menit.
Berdasarkan pantauan Republika pukul 21.16, tampak sejumlah warga ramai-ramai menyelamatkan barang-barang di sisi barat gedung Blok C. Sebagian tampak mengangkat sepeda motor menuruni tangga pasar.
Pihak Gulkarmat DKI menyebut, di gedung itu memang terdapat kendaraan. Rinciannya, 35 sepeda motor di lantai dua dan 18 mobil di lantai 3.
Sedangkan di sisi timur gedung Blok C pukul 09.43, tampak puluhan petugas masih berjibaku memadamkan api. Terutama yang berada di lantai basemen.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Sugeng, mengatakan, petugas pemadam kesulitan memadamkan api di area basemen. Sebab, konstruksi bangunannya labil sehingga bisa ambruk menimpa petugas.
"Kesulitannya karena basemen. Gedungnya labil, kita takut masuk. Ini kan bangunan lama. Diperkirakan bisa runtuh. Tadi sih ada yang runtuh," kata Sugeng di lokasi.