Pandemi Kerek Jumlah Pelanggan Internet Telkom di Surakarta
Jumlah pelanggan Telkom Surakarta khususnya pada layanan Indihome sekitar 166 ribu
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pandemi Covid-19 mampu mengerek jumlah pelanggan internet PT Telkom Indonesia Surakarta menyusul banyaknya kegiatan yang dilakukan secara daring.
"Semua perubahan terjadi dalam waktu cepat, semua yang tadinya harus ke kantor dia harus kerja di rumah, belajar di rumah. Ini mendorong kebutuhan internet," kata General Manager Telkom Witel Solo Agus Faisal di Solo, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan di awal tahun ini ada kenaikan jumlah pelanggan sebesar 30 persen. Dengan kenaikan tersebut, saat ini jumlah pelanggan Telkom Surakarta khususnya pada layanan Indihome sekitar 166 ribu.
"Tahun lalu kondisinya cukup menantang, namun kami masih tumbuh meski ada penyesuaian target. Walaupun tidak besar tetapi tetap tercapai targetnya. Untuk tahun ini prediksi kami kondisinya juga masih sangat menantang," katanya.
Ia mengatakan sejak pandemi tahun lalu, Telkom fokus pada kebutuhan pelanggan. Bahkan, pihaknya menambahkan pelayanan di semua produk. "Yang pasti Solo dan sekitarnya masih banyak daerah yang berpotensi. Banyak daerah yang memiliki usaha, daerah wisata, dan daerah industri. Potensi itu coba kami penuhi kebutuhan internet pada sektor-sektor tersebut. Selain butuh internet juga butuh koneksi yang stabil. Teknologi yang kami miliki lebih baik," katanya.
Meski tidak menyebut angka, pihaknya optimistis pada periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini kenaikan kebutuhan jaringan internet di wilayah Soloraya akan tetap terjaga. "Prediksi kami tetap akan ada kenaikan karena larangan mudik masih berlaku sama seperti periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu," katanya.
Sebelumnya, pihaknya berharap dengan berbagai kualitas pelayanan yang diberikan Telkom Surakarta bisa menambah jumlah pelanggan internet sekitar 50 ribu pelanggan pada tahun ini. Sementara itu, SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan berdasarkan survei, pandemi Covid-19 mempercepat proses digitalisasi hingga lima tahun ke depan.
"Nah ini tanpa disadari kita harus terpapar dengan adanya digitalisasi. Oleh karena itu, kami mencoba masuk tidak hanya di kota besar tetapi juga kabupaten. Memang ada beberapa daerah yang selama Covid-19 ada peningkatan. Apalagi Solo dianggap jadi kota digital," katanya.
Ia mengatakan pangsa pasar Indihome di Soloraya pada saat ini mencapai lebih dari 90 persen. Terkait hal tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan infrastruktur untuk memberikan pelayanan optimal kepada para pelanggan.