Warga Makkah Ciptakan Suasana Tradisi Ramadhan di Rumah

Muslim Makkah merindukan suasana ibadah Ramadhan yang khas di Masjid Al-Haram.

AP / Amr Nabil
Jamaah melaksanakan sholat subuh pertama bulan suci Ramadhan 1442 H dengan menerapkan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (13/4).
Rep: Imas Damayanti Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini, mereka fokus pada kesejahteraan batin, keyakinan, dan terhubung dengan agama dan keluarga mereka.

Maka tak heran di Makkah saat fajar Ramadhan baru menyingsing, segenap umat Muslim Makkah merindukan suasana ibadah Ramadhan yang khas di Masjid Al-Haram.

Baca Juga



Dilansir di Arab News, Sabtu (17/4), di seluruh dunia, umat Islam mempersiapkan bulan suci Ramadhan dengan penuh semangat. Persiapan yang paling umum dimulai dengan berbelanja bahan makanan, dekorasi rumah.

Penduduk Muslim Arab Saudi juga menyoroti kegembiraan mereka dengan berbagi makanan dengan teman dan keluarga. Namun, karena pembatasan kesehatan akibat virus corona jenis baru 2019 (Covid-19), mereka tidak akan dapat menikmati efeknya secara penuh tahun ini.

Dalam keadaan normal, bulan ini umumnya menyaksikan hiruk-pikuk. Tidak hanya di pasar dan tempat makan, masjid juga dipenuhi jamaah yang ingin memanfaatkan bulan ini secara efektif untuk pertumbuhan spiritual mereka.

Tahun ini adalah Ramadhan kedua sejak awal pandemi. Karena tindakan pencegahan kesehatan, situasinya tidak lagi sama sebab setiap orang harus sangat berhati-hati akan penularan virus Covid-19.

Mahasiswa Palestina Rahaf Burchalli melihat humor dari situasi tersebut. Dia mengatakan bahwa keluarganya akan meletakkan pembersih tangan di atas meja makan sebagai tambahan yang sesuai dengan tradisi yang identik dengan pandemi.

Burchalli, di sisi lain, mengatakan bahwa persiapan pra-Ramadhannya lebih bersifat psikologis, bukan fisik. “Hati mulai bersiap-siap dan merasa yakin untuk awal bulan Ramadhan saya tahun ini. Dengan pandemi yang masih berlangsung, menurut saya penting untuk memasuki suasana Ramadhan dengan mendekorasinya (menciptakannya) sendiri di rumah,” kata dia.

Dia menambahkan bahwa persiapannya juga melibatkan latihan spiritual seperti mengatur waktu tidur, makan dan ibadah saya. “Ini penting untuk mengatur diri sendiri, karena rutinitas di bulan Ramadhan berbeda dengan tahun-tahun lainnya,” ujar dia.

Seorang Ekspatriat Pakistan yang tinggal di Jeddah, Hamna Khan, mengatakan bahwa Ramadhan membuat jarak sosial sedikit lebih sulit untuk ditanggung. Sebab, kata dia, Ramadhan adalah bulan di mana umat Muslim saling ingin berbagi makanan.

Bagi banyak umat Islam, bulan Ramadhan berarti kembali ke kebiasaan agama, seperti sholat tepat waktu, mendedikasikan sebagian hari untuk membaca Alquran dan melakukan amal sebanyak mungkin.

Orang-orang merencanakan berbagai aktivitas dan tugas untuk menggunakan waktu luang ini secara efisien dengan melakukan aktivitas produktif. Bagi Khan, waktu ekstra akan dihabiskan untuk merapikan rumahnya selama Ramadhan agar lebih mudah membersihkannya saat Idul Fitri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler