Minum Kopi: Dari Sufi untuk Qiyamul Lail Hingga Riset Jelaskan untuk Kesehatan Jantung
Minum kopi sehari sekali ternyata menyehatkan badan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum kopi merupakan kebiasaan sederhana. Serbuk kopi disendokkan ke dalam cangkir. Kemudian diseduh dengan air panas. Seketika itu aroma penenang pikiran terbang bersama asap tipis air panas yang terbang.
Pada abad ke-15, minum kopi menjadi kebiasaan kaum sufi yang memperbanyak dzikrullah dalam keseharian. Untuk membuat badan selalu segar, mereka menyeruput kopi, kemudian lanjut mendirikan qiyamul lail: sholat tahajud, dan mendirikan sholat sunnah lainnya, berdzikir, hingga Shubuh. Kemudian lanjut sholat shubuh dan dzikrullah.
Mereka, lanjut Laudan, gemar mengadakan majelis-majelis, baik di rumah-rumah permanen maupun tempat umum. Di sanalah mereka berkumpul, menebar ilmu dan hikmah, kemudian menikmati kopi.
Tanaman kopi mulai dipelihara orang-orang Arab di Yaman kira-kira pada permulaan abad keenam. Tepatnya setelah Kerajaan Abbesinea mencaplok wilayah itu ke dalam kekuasaannya. Setelah mulai di kenal khasiatnya, masyarakat Arab memakai cara yang berbeda untuk mengon sumsinya, yakni biji kopi ditumbuk terlebih dahulu, lalu digiling, akhirnya diseduh dengan air panas sehingga siap untuk disajikan.
Seiring dengan semakin gemilangnya peradaban Islam pada masa antara abad ke-13 dan 15, konsumsi kopi pun kian dikenal luas. Pada abad ke-16, mulai marak bermunculan kedai-kedai kopi. Kini tradisi kedai kopi menjamur di berbagai wilayah. Tak hanya menyeruput aneka minuman berkopi, konsumen juga dapat memilih aneka kue, bahkan menu makan yang mengenyangkan perut.
Sebuah riset membuktikan, minum secangkir kopi dapat menurunkan risiko kematian dini. Orang yang minum kopi di pagi hari memiliki risiko lebih rendah mati akibat penyakit jantung.
Peneliti utama dan direktur Pusat Penelitian Obesitas Universitas Tulane Dr Lu Qi, mengatakan meskipun penelitian tidak menunjukkan mengapa minum kopi di pagi hari mengurangi risiko penyakit jantung, satu penjelasannya adalah bahwa konsumsi di malam hari dapat mengganggu jam tubuh seseorang beristirahat. Studi ini dipublikasikan pada hari Rabu (8/1/2025) di European Heart Journal.
"Kita perlu melakukan uji klinis untuk mengetahui dampak potensial dari perubahan waktu orang minum kopi," kata Qi sebagaimana diberitakan BBC.
Para peneliti dari Universitas Tulane di New Orleans mengamati 40.725 orang dewasa yang telah mengambil bagian dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional di AS antara tahun 1999 dan 2018.
Mereka ditanya tentang konsumsi makanan dan minuman sehari-hari, dan apakah mereka minum kopi, berapa banyak dan kapan. "Mengingat efek yang dimiliki kafein pada tubuh, kami ingin melihat apakah waktu Anda minum kopi memiliki dampak pada kesehatan jantung," jelas Dr. Qi.
Meskipun penelitian terdahulu telah menemukan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan manfaat kesehatan, ini merupakan "studi pertama yang menguji pola waktu minum kopi dan hasil kesehatan", tambahnya.
Menurut penelitian, 36% dari mereka yang ikut serta adalah peminum kopi di pagi hari, dan 14% adalah peminum sepanjang hari.
Para peneliti mempelajari kebiasaan para peserta selama hampir satu dekade, melihat catatan informasi dan penyebab kematian mereka selama periode waktu tersebut.
Selama masa tindak lanjut setelah hampir 10 tahun, 4.295 orang meninggal, termasuk 1.268 kematian terkait penyakit kardiovaskular. Para peneliti menemukan bahwa peminum kopi di pagi hari memiliki kemungkinan 16% lebih rendah untuk meninggal dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi, dan 31% lebih rendah untuk meninggal karena penyakit jantung.
Mereka juga tidak melihat adanya pengurangan risiko pada peminum kopi sepanjang hari dibandingkan dengan mereka yang bukan peminum kopi. "Minum kopi di pagi hari mungkin lebih kuat kaitannya dengan risiko kematian yang lebih rendah daripada minum kopi di sore hari," tulis mereka dalam makalah penelitian tersebut.
Para peneliti mengatakan jumlah asupan kopi yang lebih tinggi "secara signifikan" berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah, tetapi hanya di antara orang-orang yang minum kopi di pagi hari dibandingkan dengan mereka yang minum kopi sepanjang hari.
"Studi ini tidak memberi tahu kita mengapa minum kopi di pagi hari mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Penjelasan yang mungkin adalah bahwa mengonsumsi kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme perubahan hormon."
"Hal ini pada gilirannya menyebabkan perubahan pada faktor risiko kardiovaskular seperti peradangan dan tekanan darah tinggi."
Efek minum kopi pada malam hari
Dalam editorial yang menyertai penelitian tersebut, Prof Thomas F Luscher dari Rumah Sakit Royal Brompton dan Harefield di London, bertanya: "Mengapa waktu minum kopi dalam sehari penting?
"Pada pagi hari, biasanya terjadi peningkatan aktivitas simpatik, yaitu aktivitas yang membuat sistem tubuh waspada, saat kita bangun dan keluar dari tempat tidur, efek yang memudar di siang hari dan mencapai level terendah saat tidur."
Prof Luscher mengatakan bahwa - seperti yang disarankan para peneliti - "ada kemungkinan" bahwa minum kopi di malam hari dapat mengganggu jam internal tubuh kita pada saat kita seharusnya beristirahat.
"Memang, banyak peminum kopi sepanjang hari menderita gangguan tidur," jelasnya, "dalam konteks ini, menarik bahwa kopi tampaknya menekan melatonin, mediator penting yang memicu tidur di otak."