Pengadilan Argentina Perintahkan Sekolah di Ibu Kota Dibuka

Sekolah di ibu kota Argentina tetap dibuka meski kasus Covid-19 melonjak

AP/Natacha Pisarenko
Raquel Echeverria mengajari siswanya yang berusia 5 tahun mencuci tangan yang benar pada hari pertama kembali ke kelas di tengah pandemi COVID-19 di Buenos Aires, Argentina, Rabu, 17 Februari 2021. Ibu kota ini mengembalikan siswa sekolah umum ke dalam kelas -person pada hari Rabu dengan kehadiran bergantian.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Pengadilan Argentina membatalkan kebijakan pemerintah menerapkan kelas jarak jauh untuk sekolah-sekolah di Buenos Aires selama dua pekan. Sekolah-sekolah di ibu kota itu tetap menggelar kelas tatap muka walaupun lonjakan kasus infeksi Covid-19 membuat rumah-rumah sakit hampir ambruk.

Baca Juga


Pada Senin (19/4) hakim di Buenos Aires memenangkan tuntutan yang diajukan sejumlah kelompok non-pemerintah yang terdiri atas orang tua murid dan guru. Mereka menuntut agar dekrit untuk menunda kelas tatap muka selama 15 hari dibatalkan.

Keputusan itu tampaknya akan memanaskan ketegangan antara Presiden Alberto Fernandez yang mengatakan sekolah perlu ditutup sementara untuk menahan lonjakan kasus Covid-19 di Bueno Aires dan oposisinya yang menentang langkah tersebut. Fernandez sudah menanggapi putusan pengadilan.

Dalam wawancaranya dengan situs berita El Destape, Fernandez menyerang putusan hakim. "Mereka mengambil langkah yang eksklusif domain peradilan federal," katanya.

 

Wali Kota Buenos Aires Horacio Rodriguez Larreta bagian dari kelompok oposisi yang sebelumnya berjanji untuk membuka sekolah. Ia mendorong mediasi dengan Fernandez yang berasal dari sayap moderat kiri Peronian dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung. Mahkamah Agung belum menindaklanjuti masalah ini.

"Dengan rasa bangga sayang memberitahu kalian sekolah-sekolah di Kota Buenos Aires akan dibuka besok, keputusan kami berdasarkan data," kata Larreta dalam konferensi pers.

Keputusan pengadilan ini mendorong administrator pendidikan di ibu kota memberitahu para orang tua untuk mengirim anak mereka ke sekolah pada Senin ini. Dua sekutu guru mengatakan akan menggelar mogok kerja sebagai bentuk dukungan mereka pada dekrit presiden yang mengharuskan sekolah tetap ditutup.

Seperti negara-negara Amerika Latin lainnya Argentina juga sedang diterpa gelombang wabah virus corona. Pada Jumat (16/4) kemarin, negara Amerika Selatan itu mencatat 29.472 kasus baru infeksi virus corona. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler