Buntut Liga Super Eropa, Neville dan Klopp Adu Komentar

Neville geram Liverpool mendukung Liga Super Eropa.

AP / Jon Super
Sebuah spanduk terlihat di luar Stadion Anfield Liverpool yang memprotes pembentukan Liga Super Eropa, Liverpool, Inggris, Senin (19/4).
Rep: Rahmat Fajar Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komentator Sky Sports Gary Neville dan pelatih Liverpool Juergen Klopp terlibat adu komentar. Klopp menanggapi sindiran Neville tentang Liverpool yang bergabung ke Liga Super Eropa dengan semboyan mereka You’re Never Walk Alone. Menurut Neville semestinya semboyan itu tak dipakai.


"Anda bisa emosional, tapi saya berharap Gary Neville berada di kursi panas di suatu tempat, dan tidak di mana-mana di mana uang paling banyak, dia berada di Manchester United dengan uang paling banyak di sana, di Sky di mana uang paling banyak, semua hal semacam ini, jadi jangan lupa kami tidak ada hubungannya dengan itu,” kata Klopp usai pertandingan melawan Leeds United, dilansir dari Manchester Evening News, Selasa (20/4).

Neville pun menanggapi pernyataan Klopp dan tak mengerti mengapa pelatih asal Jerman itu mempermasalahkannya. Ia menegaskan dirinya tak ada niat menghina The Reds dalam komentarnya. 

Maka dari itu, ia menegaskan tak mengerti atas sikap Klopp kepada dirinya. Neville mengaku telah angkat bicara agar melindungi sepak bola Inggris dengan hadirnya Liga Super Eropa. Legenda MU itu pun kecewa kepada MU dan Liverpool yang masuk klub pendiri Liga Super Eropa. Ia juga menegaskan dalam pikirannya tak sekadar uang ketika berseragam MU.

Meski demikian, Neville memuji Klopp yang melakukan pekerjaannya dengan hebat. Ia juga tak punya masalah dengan pelatih asal Jerman tersebut. Neville mencintai Liverpool namun saat ini mereka dikecewakan oleh pemilik klub.

Neville percaya fan MU dan Liverpool sangat menentang Liga Super Eropa. Legenda Liverpool Jamie Carragher juga menentang Liga Super Eropa.

"Untuk masalah khusus ini, ada gencatan senjata, lupakan, ini yang lebih penting. Saya katakan sebelumnya: lupakan kesetiaan Anda. Alasan kami mengkritik kedua klub ini adalah karena kami mengharapkan lebih banyak dari mereka, kami mengharapkan lebih banyak dari mereka,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler