Miliarder Muda Ini Saingan Jack Ma
Pria ini terang-terangan menjadi saingan miliarder legendaris, Jack Ma.
Pria berusia 42 tahun telah terang-terangan menjadi saingan miliarder legendaris, Jack Ma. Ialah Wang Xing, CEO dan pendiri Meituan yang juga miliarder dari jagat teknologi. Perusahaannya, Meituan menjadi saingan bagi e-commerce Alibaba.
Meskipun Alibaba adalah kekuatan dominan dalam e-commerce dengan reputasi global, Wang yang masih muda, telah membangun Meituan menjadi saingan yang menakutkan. Perusahaannya kini menjadi kerajaan pengiriman terbesar di dunia dengan ambisi mengganggu wilayah asal Alibaba. Mereka juga memiliki pertengkaran selama bertahun-tahun usai aliansi awal runtuh.
Dikutip dari Bloomberg di Jakarta, Rabu (21/4/21) baru-baru ini Wang telah mengumpulkan rekor USD10 miliar (Rp145 triliun) untuk mengembangkan teknologi yang menjanjikan seperti kendaraan pengiriman otonom dan pengiriman drone untuk mengurangi biaya tenaga kerja sekaligus memperluas jejak jaringan makanan dan e-commerce Meituan.
Baca Juga: Gila! Segitunya Banget, Jack Ma Dipaksa Lepas Saham di Ant Group, Auto Didepak!
Meski demikian, Wang dan taipan teknologi lainnya harus berhati-hati. Selama enam bulan terakhir, badan pengawas antimonopoli China telah meluncurkan undang-undang baru yang memberi mereka pengawasan yang lebih besar terhadap ranah internet. Pemerintah juga meluncurkan penyelidikan atas pelanggaran seperti pengaturan eksklusif yang dipaksakan dan menawarkan harga preferensial kepada pelanggan baru.
Setelah Alibaba didenda dengan rekor denda USD2,8 miliar (Rp40 triliun), investor sekarang melihat Meituan dan pendukungnya Tencent Holdings Ltd menjadi sasaran berikutnya lantaran dominasi mereka dalam pengiriman makanan dan bidang kehidupan internet lainnya.
Perusahaan Wang telah mengembangkan pengiriman otonom selama bertahun-tahun. Mereka akan menghadapi persaingan ketat di bidang ini dari para pesaing termasuk Didi dan JD.com, yang juga telah mengeksplorasi teknologi tersebut.
Upaya Meituan telah dipercepat sejak wabah Covid-19 tahun lalu dan sejauh ini mereka telah menggunakan kendaraan tanpa pengemudi untuk mengirimkan 35.000 pesanan bahan makanan di Beijing. Di Shenzhen, drone-nya juga telah mengirimkan lebih dari 1.000 pesanan pada pertengahan April sejak program pilot dimulai pada Januari.