Dua Polisi Tertembak KKB dalam Kondisi Stabil

Kapolres Mimika menyebut dua anggota Brimob stabil dan akan dilakukan operasi kecil

Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua. Dua anggota Polri yang tertembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak yang kini menjalani perawatan intensif di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Mimika dilaporkan dalam kondisi stabil.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Dua anggota Polri yang tertembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak yang kini menjalani perawatan intensif di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Mimika dilaporkan dalam kondisi stabil.


"Kedua korban yang mengalami luka-luka dalam kondisi stabil. Rencananya akan dilakukan tindakan operasi kecil sehingga membutuhkan transfusi darah," kata Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Selasa (27/4).

Kedua anggota Polri yang kini menjalani perawatan di IRD RSUD Mimika itu bernama Muhammad Syaifiddin, anggota Polres Mimika terkena tembakan peluru KKB di bagian perut dan Ipda Anton Tonapa terkena tembakan peluru KKB di bagian punggung atas. Keduanya tergabung dalam Satuan Tugas Nemangkawi untuk operasi penegakan hukum terhadap KKB yang mendalangi serangkaian aksi kekerasan, baik penembakan maupun pembakaran fasilitas umum, di Kabupaten Puncak.

Kedua anggota Polri itu tertembak peluru KKB saat aparat gabungan TNI/Polri menyerang Markas Lumawi di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara yang merupakan sarang KKB pimpinan Lekagak Telenggen pada hari Selasa sekitar pukul 08.00 WIT. Dalam insiden itu, seorang anggota Polri atas nama Bharada I Komang Wiranata, anggota Resimen Pelopor Brimob Jakarta, gugur sebagai kusuma bangsa.

 

Jenazah Bharada Komang akan diterbangkan ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/4) siang, dengan penerbangan pesawat Batik Air dari Timika. Kapolres Mimika menegaskan bahwa aparat gabungan TNI dan Polri terus memburu KKB di Kabupaten Puncak yang dilaporkan kini sudah terkonsentrasi penuh di sekitaran Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak.

Memasuki pekan kedua April lalu, KKB kian menebar teror dan kekerasan tidak saja kepada aparat keamanan, tetapi juga warga sipil, termasuk petugas pemerintah di Kabupaten Puncak.

Dua guru yang bertugas di SD Julukoma dan SMP Negeri 1 Beoga atas nama Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen tewas tertembak oleh KKB di Distrik Beoga. Setelah itu, KKB membakar gedung sekolah, perumahan guru, dan rumah masyarakat lainnya.Kekerasan oleh KKB terus berlanjut dengan pembakaran helikopter milik PT Ersa Eastern Aviation yang sedang parkir di Bandara Aminggaru Ilaga, kemudian penembakan terhadap seorang tukang ojek dan seorang pelajar SMA di Ilaga.

 

Kedua korban itu semuanya meninggal dunia.Terbaru, KKB juga menembak mati Kabinda Papua Mayjen Anumerta I Gusti Putu Danny Karya Nugraha di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Ahad (25/4) petang.

Saat itu tim patroli Satgas BIN bersama dengan Satgas TNI dan Polri yang tengah melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet dihadang KKB sehingga terjadi saling tembak di sekitar gedung gereja Kampung Dambet.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler