Film Musyrik Angkat Cerita tentang Dunia Pesugihan
Dalam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kata "pesugihan" cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan dianggap wajar jika ingin mendapat kekayaan dalam waktu instan. Pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras layaknya orang bekerja pada umumnya.
Dalam prosesnya, pesugihan adalah bentuk kerja sama perjanjian antara manusia sebagai pelaku pesugihan dengan makhluk gaib/jin/siluman. Berdasarkan banyak cerita tentang pesugihan, rumah produksi WD Entertainment menggarap sebuah film dengan judul Musyrik (Doa Terkutuk).
"Ceritanya mengangkat realitas kehidupan bahwa pada zaman yang sudah modern ini masih banyak yang percaya akan dunia mistis, terutama pesugihan. Selama ini banyak masyarakat kita yang datang ke makam imam besar dengan tujuan berharap dapat kekayaan," kata Rofiq Ashari, produser film Musyrik dalam keterangan resminya, Kamis (29/4).
Film ini melibatkan beberapa pemain, seperti Wulan Guritno, Sahila Hisyam, Bishma Mulia, Mathias Muchus, Muammar Emka, Inggrid Wijanarko, Wedananda, dan pemain stand up komedi. Sahila Hisyam mengaku sangat tertarik terlibat dalam film Musyrik.
Menurutnya, ini menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan. "Film ini ceritanya lebih menonjolkan tentang Indonesia, jadi lebih excited banget ceritanya. Dengan budaya Indonesia yang kental dan niat banget," ujar Sahila.
Dalam Musyrik, Sahila mengubah penampilannya agar terlihat berbeda. Ia diceritakan sebagai anak kampung yang berasal dari sebuah daerah di Jawa.
"Ceritanya tidak dideskripsikan cerita dari daerah mana, hanya tentang cerita di Jawa. Jenis film ini dibedakan dari jenis horornya, horornya bisa dibilang klenik. Sebelumnya juga pernah main horor, tapi horornya horor biasa, bukan tentang pesugihan, ini cerita horor yang tradisional," kata Sahila.