Ketika Puasa dan Alquran Jadi Syafaat Umat Islam di Akhirat

Puasa dan Alquran bisa menjadi bukti kesalehan hamba kelak di akhirat

Antara/Iggoy el Fitra
Puasa dan Alquran bisa menjadi bukti kesalehan hamba kelak di akhirat. Membaca Alquran. (Ilustrasi)
Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Satu amalan dan satu kitab suci yang bisa memberikan syafaat ketika hari kiamat kelak. Amalan tersebut yaitu puasa sedangkan kitab suci tersebut adalah Alquran. 

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al kandahlawi menukilkan hadits riwayat Ahmad, Thabarani, dan Ibnu Abi Dunya. 

عبد الله بن عمرو أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: « الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ ، قَالَ: فَيُشَفَّعَانِ.

Baca Juga


Dari Sayyidina Abdullah bin Amr RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Puasa dan Alquran akan memberi syafaat kepada seorang hamba. Puasa akan berkata "Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum siang hari, maka terimalah syafaatku untuknya. Alquran berkata, ‘Wahai Rabbku aku telah menghalanginya tidur malam hari terima syafaatku untuknya.’ Maka kedua syafaat tersebut diterima." 

Syekh Zakariyya mengatakan, menurut riwayat dalam kitab At Targhib wa Tarhib lafaz hadits di atas adalah 'tha'am' dan syarab (minuman) sebagaimana terjemaah di atas. Tetapi menurut riwayat Imam Hakim lafaz hadits tersebut adalah 'tha'am (makanan) dan syahwat (hawa nafsu), sehingga artinya sehingga artinya. "Puasa adalah menahan orang itu dari makan dan hawa nafsu di siang hari," katanya. 

Hadits ini, kata Syekh Zakariya, mengisyaratkan bahwa orang yang berpuasa akan menjauhkan diri dari kesenangan nafsu, meskipun hal itu dibolehkan, seperti bermesraan dengan istri dan memeluknya. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Alquran akan datang dalam bentuk seorang pemuda, lalu berkata, "Akulah yang membangunkanmu malam hari dan membuatmu haus siang hari." 

Hadits ini menyatakan bahwa seorang Hafiz Alquran hendaknya bangun malam dan membaca Alquran dalam tahajudnya. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 79 yang artinya: 

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا "Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu." Surat Al Insan ayat 26 yang artinya:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا "Dan pada sebagian malam, maka sujudlah kepadanya dan bertasbihlah kepadanya dalam waktu yang panjang malam hari." Dan juga pada surat Ali Imran 113: 

يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ "Mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari sedangkan mereka juga bersujud sholat." Dalam surat Al furqan ayat 64 yang artinya.

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا "Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk mereka."  

 

BACA JUGA: Subsidi dan Stimulus Ekonomi Pandemi Covid-19: Industri Perbankan

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler