Kopi Wine Halal Gak Sih? Plus Tips Seduhnya

Kopi wine merupakan hasil fermentasi kopi dalam proses pengolahan pasca-panen

Aji Styawan/Antara
Kelompok Tani Karya Bakti II menjemur biji kopi robusta dengan metode Wine dari lahan organik perkebunan kopi rakyat lereng Gunung Kelir di Desa Brongkol, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/8). Harga jual biji kopi organik itu mengalami kenaikan dari Rp22.500 menjadi Rp40.000 - Rp65.000 per kilogram
Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID --- Namanya keren: kopi wine atau wine coffee. Disebut wine coffee karena rasa kopi wine ini memiliki aroma wine. 


Kopi wine merupakan kopi hasil fermentasi dalam proses pengolahan pasca-panen. Butuh waktu antara 30-60 hari dalam memfermentasi kopi wine ini.

Nah, rasa seperti wine (minuman anggur) yang muncul pada kopi wine ini merupakan hasil fermentasi yang cukup lama tersebut. Semakin tinggi kopi itu ditanam, semakin kuat rasa wine yang dihasilkan.

Kopi wine ini diproses dengan menjemur semua bagian biji kopi yang baru dipanen, termasuk kulit cerinya (merah). Getah dalam biji kopi ini membentuk rasa wine.

Pekerja menunjukkan proses fermentasi kopi wine di Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa, (29/9/2020). Pengolahan fermentasi kopi wine jenis arabika tersebut diproses secara fermentasi selama 20 hari sehingga menciptakan rasa unik menyerupai aroma wine dan dijual Rp250 ribu per kg. - ( ANTARA/Candra Yanuarsyah)

 

Getah kopi ini semakin banyak kadarnya ketika ditanam di ketinggian di atas 1.500 meter dari permukaan laut (mdpl). Dengan makin banyak getah kopi, maka rasa winenya makin muncul.

Jadi, kopi wine ini tidak mengandung alkohol alias halal untuk diminum. Proses fermentasi kopi wine dengan metode pengolahan kering (dry process) sama sekali tidak memunculkan zat alkohol.

Proses pengolahan kopi wine ini tidak jauh berbeda dengan proses natural atau kering. Biji kopi utuh dengan kulit merahnya sama-sama dijemur atas plastik, batu bata, atau kayu yang memiliki rongga udara.

Panjang waktu proses natural kopi ini sekitar 12 hari sampai dua pekan. Terjadi fermentasi dalam periode itu. Untuk kopi wine, perode waktunya jauh lebih lama lagi.

Jadi tidak heran jika harga kopi wine ini lebih mahal dibandingkan dengan kopi-kopi yang diproses natural, full wash, semi-wash, dan honey.

Kopi Gayo Aceh menjadi pelopor kopi wine di Indonesia dan rasanya diakui penggemar kopi di seluruh Tanah Air. Kopi Gayo wine ini berjenis arabika. Sementara, di Lampung, kopi wine robusta juga tak kalah enak dan terkenalnya.

Belakangan, sejumlah varietas kopi lain di Indonesia mencoba bermain dengan pengolahan wine ini. Di Jawa Barat misalnya kopi Garut, kopi Puntang, dan Malabar telah mengolah kopi wine dengan rasa yang sangat menakjubkan.

Di Temanggung juga kopi wine terus dikembangkan. Ini tidak heran karena penggemar kopi wine semakin banyak.

Rasanya yang khas asam kopi wine menjadi daya tarik penikmat kopi menyeruput kopi jenis ini. Mereka yang tidak biasa minum kopi wine dengan metode seduh manual V60 pun akan merasakan sensasi ringan dan nikmat usai minum kopi ini.

Saya sudah mencoba hampir semua jenis kopi wine yang terkenal. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tentunya. Tapi intinya, rasa yang dihasilkan oke banget dan asamnya benar-benar mampu menimbulkan aroma wine.

Kita tidak perlu meminum wine asli yang mengandung alkohol untuk membandingkan rasa kopi wine ini. Cukup mencium aroma wine saja, kita bisa merasakan kuatnya rasa wine pada kopi wine. 

Kembali ke masa lalu, sejarah kopi tak lepas dari sejarah kaum Muslim di Afrika dan Arab yang memulai dan mengenalkan kopi hingga ke seluruh dunia. Dulu, kaum sufi biasa minum kopi untuk menjalankan ibadah sholat malam.

Banyak manfaat kesehatan dari minum kopi termasuk kopi wine. Sekarang, ayo coba di rumah atau di warung kopi untuk merasakan sensasi wow minum kopi wine.

Ini cara dan tips menyeduh kopi wine.... (masuk halaman 2)

BACA JUGA: Cita Rasa Kopi Ciwidey yang Tak Akan Terlupakan

BACA JUGA: Coba Yuk Kopi Wine yang Asam dan Segar

 

Cara Seduh Kopi Wine

Mari uji coba seduh kopi wine dengan metode V60. Kebetulan saya masih memiliki kopi wine Gayo. Saat tulisan ini dibuat, stok kopi wine Puntang sudah habis, juga Garut dan Banyuwangi.

Siapkan:

- 17 gr bubuk kopi wine (sesuai selera)

- Air panas 80-85 derajat Celcius

- Dripper V60

- Kertas filter

- Katel 

- Server kopi

- Total air diseduh 230 ml

Cara seduh:

- Pasang kertas filter di dripper V60

- Letakkan dripper di atas server

- Siram kertas filter dengan air panas

- Letakkan bubuk kopi wine di atas kertas filter

- Diatur posisi bubuk kopi biar rata

- Blooming: tuang 50 ml air panas ke seluruh kopi

- Diamkan 40 detik untuk proses ekstraksi kopi

- Setelah 40 detik tuang air panas secara merata hingga 80 ml

- Diamkan 10 detik, dan kemudian tuang air panas lagi sampai 80 ml

- Kopi wine seduh manual siap dihidangkan

Dengan metode ini, cita rasa kopi wine asam (acidity) dan rasa anggur menjadi dominan. Rasa pahit relatif hilang. 

Silakan mencoba....

Sutradara Film Milly & Mamet Ernest Prakasa menunggu sajian kopi di Cafe Republikopi saat mengunjungi kantor Redaksi Republika di Jakarta, Kamis (29/11). - (Yogi Ardhi/Republika)

 

BACA JUGA: Cita Rasa Kopi Ciwidey yang Tak Akan Terlupakan

BACA JUGA: Coba Yuk Kopi Wine yang Asam dan Segar

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler