BPPT Siap Luncurkan Rapid Tes Detektor Antibodi Pascavaksin

Perlu diketahui apakah antibodi sudah tercipta di dalam tubuh atau belum.

Wihdan Hidayat / Republika
BPPT Siap Luncurkan Rapid Tes Detektor Antibodi Pascavaksin (ilustrasi).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya menghadirkan inovasi Alkes untuk penanganan COVID-19. Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan telah sukses menghasilkan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen di tahun 2021.


Hammam menjelaskan inovasi deteksi antibodi kuantitatif memiliki fungsi mengukur kadar antibodi yang terbentuk setelah menjalani vaksinasi COVID-19.

"Di tengah masa vaksinasi yang dilakukan di berbagai wilayah, kemunculan Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen menjadi penting," kata Hammam dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Ahad (2/5).

Hammmam menekankan vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu kebutuhan masyarakat sekaligus upaya pemerintah dalam pengendalian pandemi. Ia menyebut usai vaksinasi corona, perlu diketahui apakah antibodi sudah tercipta di dalam tubuh atau belum. Ia berharap alat ini dapat berfungsi maksimal.

"Jadi sebelumnya BPPT sudah meluncurkan rapid test kit untuk mendeteksi cepat paparan virus Covid-19 atau RDT antibodi RI-GHA. Kali ini kita akan meluncurkan alat untuk tes cepat guna mengetahui apakah vaksinasi yang dilakukan pada seseorang telah menghasilkan antibodi," jelas Hammam.

Selain alkes, Hammam terus melanjutkan kegiatan inovasi untuk penanganan COVID-19, yang berfokus pada kegiatan pelacakan (tracing), pengujian (testing) dan pengobatan (treatment). Dengan adanya test kit deteksi antibodi kuantitatif ini, Hammam berharap program vaksinasi bisa berjalan lancar. Test kit juga diharapkan melihat kemampuan herd immunity sejak dini kepada masyarakat, usai pemberian vaksin.

"Kami akan segera luncurkan test kit antibodi ini, dan mendorong kesuksesan program vaksinasi," pungkas Hammam. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler