Hardiknas, Komisi X Dorong Percepatan Vaksinasi Guru
Dengan vaksinasi diharapkan segera diterapkannya pembelajaran tatap muka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan, ini menjadi peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kedua kalinya di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, ia mendorong percepatan vaksinasi bagi guru agar pembelajaran tatap muka dapat segera digelar dengan protokol kesehatan.
"Dengan gencarnya vaksinasi terhadap guru, Insya Allah kita akan dapat lagi segera melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, dengan protokol yang ketat tentunya," ujar Hetifah saat dihubungi, Ahad (2/5).
Adanya vaksinasi dan segera diterapkannya pembelajaran tatap muka, ia berharap dunia pendidikan di Indonesia dapat segera mengejar ketertinggalannya. Terutama di sektor infrastruktur dan teknologi informasi. "Semoga seluruh satuan pendidikan dapat mempersiapkan hal tersebut, dan kita dapat segera mengejar ketertinggalan yang ditimbulkan," ujar Hetifah.
Meski begitu, ia menilai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan program yang baik selama pandemi Covid-19. Mulai dari bantuan kuota internet, hingga peltihan untuk guru.
"Tentu pembelajaran yang didapat juga berbeda dengan hari-hari biasanya. Meski demikian, banyak terobosan-terobosan yang sudah dilakukan," ujar Hetifah.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini menjadi refleksi atas hal-hal yang sudah dikerjakan dengan baik maupun sesuatu yang perlu diperbaiki. Mendikbudristek Nadiem Makarim tidak menampik, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam memajukan pendidikan, selain pandemi Covid-19.
Kemendikbudristek akan terus memperbaiki pendidikan di Indonesia dengan transformasi melalui terobosan merdeka belajar. Namun, Nadiem mengatakan, transformasi yang dilakukan tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang.
"Saya ingin anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri," ujar Nadiem.