Polisi Italia Tangkap Pengebom Pusat Vaksinasi Covid-19
Kedua pria yang ditangkap itu adalah anggota gerakan antivaksinasi No Vax
REPUBLIKA.CO.ID, BRESCIA -- Polisi Italia telah menangkap dua anti-vaksin karena melemparkan bom api ke pusat vaksinasi Covid-19 di Brescia. Dua bom molotov dilemparkan ke pusat vaksinasi di kota Italia utara pada tanggal 3 April sehingga membakar sisi dua paviliun.
Dua tersangka, berusia 51 dan 52 tahun, telah ditahan karena pelanggaran terorisme. Demikian kata polisi militer Italia dalam sebuah pernyataan dilansir di Euronews, Selasa (4/5). Mereka ditangkap karena dicurigai memiliki dan menggunakan alat peledak dan 'senjata perang'.
Gambar yang diterbitkan oleh pihak berwenang menunjukkan luka bakar yang signifikan di bagian tengah, tempat penyimpanan vaksin Covid-19. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Sementara sisi tengah rusak, api tidak menjalar hingga mengancam pasokan listrik unit.
Kedua pria yang ditangkap itu adalah anggota gerakan antivaksinasi "No Vax" dan telah mencoba menyabotase upaya vaksinasi. Sesaat menjelang serangan pembakaran, salah satunya diduga telah menulis di Facebook: "tidak ada solusi lain".
"Jika kita ingin menghancurkan musuh, kita harus menggunakan senjata 'ketakutan' yang sama dan ketakutan mereka adalah persatuan kita," tulis pelaku di Facebook.
Unggahan dan akun mereka sekarang tampaknya telah dihapus dari Facebook. Kedua tersangka berasal dari Brescia di Lombardy, wilayah yang paling parah terkena dampak di Italia sejak dimulainya pandemi dan ditangkap setelah penyelidikan ekstensif menggunakan kamera pengintai dan intersepsi telepon.
Polisi juga melakukan pencarian di alamat di Brescia dan Verona, terkait dengan gerakan anti-vaxx yang sama. Pada bulan Maret, fasilitas pengujian Covid-19 di kota Bovenkarpsel, Belanda juga rusak setelah ledakan yang disebabkan oleh benda atau pipa logam kecil.