Mutasi Covid Masuk Indonesia, Masyarakat Diminta tak Panik

Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk perlindungan diri.

Republika/Putra M. Akbar
Perlindungan diri dari varian baru corona adalah protokol kesehatan. [Foto: Anak-anak saat bermain di tengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Taman Puring, Jakarta]
Rep: Sapto Andika Candra Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya varian B1617 yang berasal dari India ke Indonesia diharapkan tidak membuat masyarakat panik. Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat adalah mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk perlindungan diri dari penularan Covid-19. 

Baca Juga


Pemerintah juga telah mengantisipasi masuknya TKI dari luar negeri. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, maka Pangdam dan Kapolda di daerah diminta mengintegrasikan seluruh instansi pusat yang terlibat dalam kepulangan TKI. Hal ini dilakukan untuk memudahkan kontrol terhadap TKI yang pulang ke Tanah Air dan mengetatkan mekanisme skrining dan karantina.

"Sekaligus mencegah adanya oknum yang melakukan pelanggaran terkait dengan prosedur kedatangan ke tanah air," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Selasa (4/5). 

Untuk perkembangannya, berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 3 Mei 2021 yang bersumber dari bank data GISAID, ada 13 virus dengan varian B117 asal Inggris ditemukan dan 2 virus dengan varian B1617 asal India serta varian B1351 asal Afrika Selatan. 

Untuk varian B117 ditemukan di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara. Sementara pada varian B1617 ditemukan di Jakarta, dan 1 virus dengan varian B1351 di Bali. 

"Kementerian Kesehatan telah menginformasikan bahwa WNA yang terinfeksi COVID-19 varian Afrika Selatan telah meninggal dunia," kata Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler