Tahun Ini, BNI Berencana Tutup 96 Kantor Cabang

Hampir 80 persen dari volume transaksi nasabah BNI dilakukan secara digital

Antara/Dhoni Setiawan
Salah satu kantor cabang BNI 46, (ilustrasi). PT Bank Negara Indonesia Tbk berencana merelokasi hingga menutup 96 kantor cabang tahun ini.
Rep: Novita Intan Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk berencana merelokasi hingga menutup 96 kantor cabang tahun ini. Adapun penutupan kantor cabang BNI tersebut karena transaksi perbankan sudah berubah ke layanan digital.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan saat ini semakin sedikit nasabah BNI yang berkunjung ke kantor cabang. Sebaliknya, semakin banyak nasabah BNI menggunakan layanan perbankan digital.

“Terdapat lonjakan transaksi perbankan secara digital atau online, hampir 80 persen dari volume transaksi nasabah BNI dilakukan secara digital atau online. Tinggal sedikit orang yang bertransaksi ke teller jadi transaksi perbankan sudah bisa dilakukan atau di-server (dilayani) dengan jaringan digital,” ujarnya saat konferensi pers seperti dikutip Ahad (9/5).

Menurutnya penurunan transaksi di teller outlet semakin menurun. Jika dahulu teller biasa melayani 150 sampai 200 transaksi, kini hanya tersisa 40 persen dari jumlah transaksi tersebut.

Begitu pula pelayanan nasabah melalui customer service. Saat ini, nasabah lebih suka menggunakan BNI SONIC (Self Service Opening Account) untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk pembukaan rekening.

"Dengan berkurangnya transaksi ini, kita mengurangi jumlah teller yang sudah dialihkan ke mesin. Ini kita terus lakukan, shifting ke layanan digital ini pikir dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan," ucapnya.

Baca Juga


Selain faktor kesiapan teknologi, peningkatan layanan digital BNI terdorong oleh dampak pandemi Covid-19.

Sementara Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono menambahkan jumlah pengguna BNI Mobile Banking sebanyak 8,56 juta atau tumbuh 58,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun nilai transaksi sebesar Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2 persen dibandingkan Maret 2020.

"Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada kuartal satu 2021 atau meningkat 50,4 persen dibandingkan kuartal satu 2020 sebanyak 63 juta transaksi," ucapnya.

Menurut dia tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong oleh fitur-fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler