Putin akan Tinjau Kekuatan Militer Rusia

Parade itu menampilkan kekuatan militer di Red Square Moskow

AP/Alexander Zemlianichenko/AP Pool
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato kenegaraan tahunannya di Manezh, Moskow, Rusia, Rabu, 21 April 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin diperkirakan akan meninjau parade kemenangan tradisional Perang Kedua pada Ahad (9/5). Parade itu menampilkan kekuatan militer di Red Square Moskow, untuk memperingati 76 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

Baca Juga


Parade militer itu diperkirakan akan menampilkan lebih dari 12 ribu tentara, 190 perangkat militer, termasuk peluncur rudal balistik antarbenua, serta 80 pesawat terbang militer. Putin dijadwalkan menghadiri parade tersebut yang akan dimulai pada pukul 07.00 pagi waktu setempat, bersama dengan para veteran perang Soviet. 

Parade tahun ini mendahului pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada September. Selain itu, parade berlangsung ketika terjadi ketegangan hubungan Moskow dengan Barat.

Parade itu mengikuti pertunjukan kekuatan militer besar-besaran di dekat perbatasan Ukraina dan Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014. Parade militer yang lebih kecil direncanakan pada Ahad di kota-kota di seluruh Rusia, di Krimea yang dianeksasi, dan di pangkalan udara Hmeymim Rusia di Suriah. 

 

Sebelumnya, konflik di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kiev dan separatis saling menuduh melanggar gencatan senjata. Ukraina juga menuduh Rusia mengirim pasukan ke perbatasan. Sementara, Moskow mengatakan tindakannya sebagai tanggapan atas tindakan provokatif Kiev.

Kiev dan Moskow saling menyalahkan atas situasi yang memburuk di wilayah Donbass timur. Wilayah tersebut merupakan tempat pasukan Ukraina bertempur melawan pasukan yang didukung Rusia dalam konflik yang menurut Kiev telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014. Kebuntuan itu telah memicu keprihatinan dari para pendukung Ukraina di Barat. Washington dan aliansi NATO menuduh Rusia membangun "provokatif. 

Pengerahan pasukan Rusia di dekat Ukraina adalah salah satu dari beberapa masalah yang telah meningkatkan ketegangan antara Moskow, dan Barat. Pekan lalu, Amerika Serikat memperketat sanksi terhadap Rusia atas tuduhan telah meretas komputer dan ikut campur dalam pemilihan AS. Sementara Republik Ceko menuduh Moskow berperan dalam ledakan mematikan di tempat pembuangan senjata pada 2014. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler