India Laporkan 403 Ribu Kasus Baru Covid-19

Peningkatan tajam infeksi tetap terjadi meski sejumlah negara bagian telah lockdown

EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Anggota keluarga, yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban COVID-19 selama pemakaman mereka di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berjuang dengan suplai oksigen.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – India melaporkan lebih dari 403 ribu kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir pada Ahad (9/5). Peningkatan tajam infeksi tetap terjadi meski sejumlah negara bagian di sana telah menerapkan karantina wilayah (lockdown) yang ketat.

Baca Juga


Kementerian Kesehatan India mengumumkan terdapat 403.738 kasus baru yang tercatat. India juga melaporkan 4.092 kematian selama 24 jam terakhir. Itu merupakan hari kedua berturut-turut India mencatatkan lebih dari 4.000 kematian dalam sehari. Dengan peningkatan terbaru tersebut, kini India telah mencatatkan 22,3 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 242.362 jiwa.

India telah terpukul keras oleh gelombang kedua Covid-19. Angka kematian dan kasus baru meningkat tajam setiap hari. Hal itu membuat sistem kesehatan di sana kewalahan, bahkan nyaris kolaps. Banyak rumah sakit mengalami kekurangan pasokan oksigen dan tempat tidur. Jasad-jasad korban Covid-19 terus membanjiri krematorium.

Banyak negara bagian di India telah memberlakukan lockdown ketat selama sebulan terakhir guna membendung lonjakan infeksi. Sementara negara bagian lainnya mengumumkan pembatasan pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.

Namun, Perdana Menteri India Narendra Modi telah menghadapi tekanan besar untuk segera memberlakukan lockdown nasional. Hal itu pernah dilakukan India saat menghadapi gelombang pertama Covid-19 tahun lalu. Lockdown nasional diharapkan dapat menekan laju penyebaran virus di sana.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler