Freemason Gulingkan Ottoman dan Dirikan Negara Israel?

Sejumlah sejarawan kaitkan Freemason dalam penggulingan Ottoman.

mastersaham.blogspot.com
Sejumlah sejarawan mengaitkan Freemason dalam penggulingan Ottoman. Lambang atau logo Freemasonry.
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu organisasi rahasia dan tua, Freemason, dianggap banyak pihak terlibat dengan berbagai peristiwa besar yang memengaruhi nasib dunia. Keterlibatan organisasi ini cenderung bernuansa negatif, salah satunya adalah munculnya bukti-bukti keterlibatan dalam pendirian Israel dan penggulingan Kesultanan Ottoman Turki.


Dilansir di Arabic Post, Jumat (7/5), Freemason juga berkontribusi pada pemecatan sultan Ottoman. Tak hanya itu, organisasi ini juga memiliki anggota-anggota yang merupakan tokoh dunia. Misalnya, terdapat 16 presiden Amerika Serikat yang digadang-gadang turut serta berkontribusi dalam pendirian Israel.

Meskipun pada 2018 lalu sejumlah surat kabar dan media di Inggris mengkritik pengaruh Masonik antara personel polisi dengan anggota parlemen, faktanya Freemason menganggap pembicaraan tentang pengaruh global mereka menyangkalnya. Mereka menyebut media Inggris hanya membesar-besarkan situasi sebab Freemason melarang terlibat dalam masalah politik dan agama.

Namun, setidaknya terdapat beberapa fakta tentang gerakan Masonik yang dikelilingi mitos dan legenda, yang mungkin juga didasarkan pada beberapa fakta. Faktanya adalah bahwa 16 presiden Amerika Serikat adalah anggota Freemason, termasuk yang paling terkenal di antara mereka, yakni George Washington sebagai presiden pertama Amerika Serikat.

Yang umum dikenal masyarakat luas tentang organisasi rahasia yang cukup tua di dunia ini adalah tentang simbol-simbol rahasia yang menyertai pergerakan mereka. Namun, yang lain percaya bahwa simbol-simbol gerakan Masonik menunjukkan hubungannya dengan Yudaisme.

Salah satu simbol Masonik adalah Bintang Daud yang melambangkan bagi mereka kehidupan dan Kuil Sulaiman. Oleh karena itu, beberapa orang percaya bahwa Freemasonry hanyalah salah satu dari alat Zionisme untuk mengontrol dunia.

 

Jaringan Al-Jazeera mengutip seorang profesor sejarah di Universitas Lebanon, Hassan Hallaq, berpendapat bahwa kaum Mason percaya pada Taurat. Sebab, Freemasonry adalah putri Yudaisme dan mereka percaya bahwa mereka perlu membangun rumah nasional bagi orang-orang Yahudi.

Demikianlah kemudian peran Freemasonry dalam penggulingan Sultan Abdul Hamid dan pendirian Israel akan terlihat. Profesor sejarah di Universitas Lebanon Youssef Hallaq mengutip hubungan antara Freemasonry dan penggulingan Sultan Ottoman Abdul Hamid II. Dia berpendapat bahwa orang yang memimpin proses penggulingan Sultan Abdul Hamid dari takhta Ottoman pada 1908 adalah pengacara Masonik Yahudi bernama Emmanuel Karah Sow.

Emmanuel Karah Sow adalah orang yang membawa keputusan turun takhta kepada Sultan, dan dia sendiri adalah pendiri salah satu loji Masonik terpenting di Kekaisaran Ottoman, yaitu Kota Thessaloniki di Yunani. Perlu dicatat bahwa Sultan Abdul Hamid ketika digulingkan dari takhtanya sempat diasingkan ke Thessaloniki.

Di mana para Mason ditempatkan di Kekaisaran Ottoman, dan loji-loji Masonik tersebut menikmati perlindungan internasional. Menurut penelitian Youssef Hallaq, Sultan Abdul Hamid tinggal dalam tahanan rumahnya di Thessaloniki, di vila seorang Masonik Yahudi bernama Ramzi Bey.

Tak hanya itu, Youssef Hallaq juga menyebut bahwa kedigdayaan Freemason dalam mengobrak-abrik tatanan dunia begitu sangat mudahnya sebab organisasi itu selalu digawangi oleh orang-orang berpengaruh. Seperti Winston Churchill dan Jamaluddin al- Afghani yang merupakan orang-orang terkenal dan berpengaruh yang bergabung dengan Freemasonry.

 

 

 

Sumber: arabicpost

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler