DPR: Kami Mohon Patuhi Prokes Saat Idul Fitri

Perlu kewaspadaan semua pihak agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.

ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah kendaraan yang akan menuju Madura mengantre memasuki pos pemeriksaan di akses masuk Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Menjelang Lebaran 2021 antrean panjang kendaraan bermotor roda empat atau lebih terjadi di pos pemeriksaan larangan mudik Lebaran tersebut.
Rep: umar mukhtar Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisi VIII DPR mengimbau masyarakat Muslim untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam merayakan Hari Idul Fitri yang jatuh pada Kamis (13/5) ini. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengingatkan pandemi Covid-19 masih melanda.


"Kepada seluruh masyarakat, yang saat ini merayakan Idul Fitri, kami mohon dengan sangat untuk mematuhi protokol kesehatan. Kita tahu bahwa pandemi Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia," kata dia usai sidang itsbat 1 Syawal 1442 H melalui tayangan virtual, Selasa (11/5).

Ace mengatakan, perlu kewaspadaan semua pihak agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. "Dalam merayakan Idul Fitri ini jangan mengurangi kewaspadaan kita untuk tetap menjaga protokol kesehatan," kata dia.

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah bertepatan Kamis 13 Mei 2021. Keputusan ini diambil melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Selasa (11/5) di Gedung Kemenag Thamrin Jakarta Pusat.

Sidang isbat digelar secara terbatas, baik daring dan luring. Peliputan sidang isbat pun hanya dilakukan melalui siaran langsung TVRI (TV Pool) dan live streaming Chanel Youtube Kemenag RI.

Pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1442 H yang teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Selasa, 11 Mei 2021.

Hal ini disampaikan Cecep saat memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Syawal 1442 H pada Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H, di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta."Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari," kata Cecep.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler