Kekerasan Meningkat, Biden Telepon Palestina dan Israel

Israel meratakan gedung bertingkat yang menampung kantor beberapa media.

AP Photo/Majdi Mohammed
Kekerasan Meningkat, Biden Telepon Palestina dan Israel. Demonstran Palestina berlindung selama bentrokan dengan pasukan Israel di pos pemeriksaan Hawara, selatan kota Nablus, Tepi Barat, Jumat, 14 Mei 2021.
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara melalui telepon dengan pemimpin Palestina dan Israel, Sabtu (15/5). Israel terus meningkatkan serangan militernya di Jalur Gaza.

Baca Juga


Biden menekankan perlunya Hamas menghentikan penembakan roket ke Israel. "Mereka mengungkapkan keprihatinan terkait warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak yang kehilangan nyawa secara tragis,” kata pernyataan Gedung Putih, dilansir Anadolu Agency, Ahad (16/5).

Biden menyampaikan dukungannya atas langkah-langkah yang memungkinkan rakyat Palestina menikmati martabat, keamanan, kebebasan, dan peluang ekonomi yang layak mereka dapatkan. Dalam hal ini, ia menyoroti keputusan AS terbaru untuk melanjutkan bantuan kepada rakyat Palestina, termasuk ekonomi dan bantuan kemanusiaan.

Namun, Biden menegaskan kembali dukungannya yang kuat atas hak Israel mempertahankan diri dari serangan roket Hamas dan kelompok lain di Gaza. Dalam pernyataan terpisah, dia menyerukan keprihatinan tentang keselamatan jurnalis.

 

“Biden menyambut baik pernyataan perdana menteri dan pemimpin lain yang menentang tindakan kebencian tersebut dan mendorong langkah lanjutan untuk meminta pertanggungjawaban,” tambahnya.

Seruan itu muncul setelah pesawat tempur Israel meratakan gedung bertingkat yang menampung kantor beberapa media, termasuk The Associated Press dan Aljazirah di tengah pengeboman yang tak henti-hentinya dan telah menewaskan sedikitnya 139 orang. Ini terdiri 39 anak-anak dan 22 wanita dan melukai 950 orang sejak 10 Mei.

Sedikitnya 10 warga sipil Palestina, termasuk delapan anak-anak tewas pada Sabtu pagi ketika pesawat-pesawat tempur Israel mengebom dan menghancurkan sebuah rumah tinggal di kamp pengungsi Al-Shati di barat Kota Gaza. Menurut PBB, sekitar 10 ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka selama pertumpahan darah.

Ketegangan mulai memanas awal Mei ketika pengadilan Israel menyetujui pengusiran puluhan warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Sidang kasus tersebut telah ditunda oleh Mahkamah Agung Israel. Tetapi ketegangan telah diperburuk oleh penggerebekan berulang kali di Masjid Al-Aqsa, masjid tersuci ketiga dalam Islam selama bulan suci Ramadhan.

 

https://www.aa.com.tr/en/americas/biden-phones-palestinian-israeli-leaders-as-violence-soars/2242767

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler