21 Bencana Alam Melanda Kota Bogor dalam Semalam
Hujan deras pada Ahad menyebabkan tanah longsor, banjir, hingga dinding ambruk.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor yang diguyur hujan deras pada Ahad (16/5) sore hingga malam hari WIB menyebabkan terjadinya 21 bencana alam dalam sehari. Bencana terjadi sekitar pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB. Mulai dari tanah longsor, banjir lintasan, hingga dinding ambruk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun petugas, bencana alam didominasi tanah longsor pada 12 titik. "Banjir lintasan terjadi di tujuh titik dan dinding ambruk yang merupakan dinding pembatas dan dinding rumah warga terjadi di dua titik," ujar Theo di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (17/5).
Theo menjelaskan, insiden bencana tersebar di beberapa kecamatan di Kota Bogor. Lokasinya di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Timur, dan Bogor Selatan. Untuk peristiwa tanah longsor, dia menambahkan, 12 titik berada di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Tengah, dan Bogor Selatan.
Sementara, untuk insiden dinding ambruk keduanya terjadi di Kecamatan Bogor Utara. Sedangkan, banjir lintasan melanda beberapa kelurahan di Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Selatan. "Banjir lintasan yang melanda wilayah Bogor Utara terjadi akibat meluapnya Kali Ciparigi, Kali Ciheuleut, dan Kali Cibuluh. Sedangkan, di Kecamatan Bogor Selatan, banjir diakibatkan Kali Leuwiloa," ujar Theo menjelaskan.
Menurut Theo, seluruh peristiwa bencana sudah ditangani oleh tim BPBD Kota Bogor. Baik dari banjir yang sempat merendam rumah warga, kini sudah surut maupun penanganan longsor dengan pemberian terpal di lokasi kejadian.
Khusus untuk peristiwa tanah longsor di Kecamatan Bogor Selatan, tepatnya di Kampung Legok Muncang, Kelurahan Cipaku, kata Theo, warga yang rumahnya terdampak harus mengungsi ke tempat saudaranya untuk sementara waktu. Theo menuturkan, tanah longsor dengan panjang enam meter dan tinggi tiga meter membuat dinding dapur rumah warga jebol.
Setidaknya, ada tiga kepala keluarga (KK) yang berisi 10 jiwa terdampak dari kejadian itu. "Penanganan sudah selesai dilakukan oleh BPBD Kota Bogor. Untuk sementara waktu, pihak terdampak mengungsi ke rumah saudaranya. Juga ada kebutuhan mendesak karena diperlukan pemasangan terpal di lokasi kejadian," ucap Theo.
Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, mengajak masyarakat Kota Bogor agar melakukan penanaman pohon di bantaran sungai. Dia mengatakan, dengan menjalankan program tersebut, selain memperkuat tanah agar tidak terjadi longsor, juga membuat bantaran sungai bisa dinaturalisasi.
"Kota Bogor ini wilayahnya sangat rawan bencana. Baik yang di pinggir sungai, kemudian juga di lereng-lereng, harap siaga kalau memang cuaca ekstrem atau hujan cukup deras. Harap hati-hati. Kalau bisa mengungsi dulu, takutnya tiba-tiba terjadi bencana longsor atau bencana banjir," ujar politikus PDIP itu.