Jangan Sepelekan Anjuran Menjaga Diri dari Najis Air Kencing
Islam sangat memperhatikan kebersihan jasmani dari najis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam sangat memperhatikan kebersihan (jasmani) dari najis saat akan menegakan ibadah terutama sholat. Untuk itu, kotoran ini sebelum mendirikan ibadah harus dibersihkan sampai tidak ada bekas, rasa dan baunya.
"Namun, seringkali kotoran ini dianggap biasa saja karena dinilai tidak penting. Salah satunya adalah membersihkan najis dari air kencing," kata Ustaz Abdillah Firmanzah Hasan dalam bukunya "Ensiklopedi Amalan Nabi"
Menurut pengamatan Ustaz Abdillah Firmazah, fenomena ini banyak disepelekan oleh sebagian kaum muslimin. Bahkan ada yang karena terpaksa harus membuang hajat di tempat itu sambil berlalu tanpa membersihkan.
Tentang hal tersebut Rasulullah SAW mengingatkan bagaimana bahaya dari perbuatan ini. Suatu ketika Rasulullah SAW melewati dua kuburan titik lalu, Beliau bersabda.
"Dua orang ini sedang di azab dan mereka diazab bukan karena dosa besar. Orang yang pertama diazab karena tidak membersihkan diri dari sisa kencingnya. Adapun yang kedua, ia diazab Karena melakukan Namina (Adu Domba)." (HR Bukhari).
Untuk itu kata Ustaz Abdillah Firmanzah, mengingat mudhorotnya yang demikian besar, sudah menjadi kewajiban bagi seorang yang selesai melakukan buang hajat kecil (kencing) untuk memperhatikan kebersihannya. Karena Islam adalah agama yang memperhatikan segala aspek kehidupan umatnya.
"Bahkan, terhadap kebersihan raga jasmani, pakaian dan rumah pun tidak luput menjadi pembahasan dalam Islam," katanya.
Sungguh detail ajaran Islam hingga kalangan musyrikin pernah berkata kepada sahabat Salman al-Farisi. "Sungguh Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatu sampai-sampai perkara buang hajat sekalipun."
Salman menjawab, "Ya benar."
Al Quddus adalah salah satu nama Allah dalam Asmaul Husna yang artinya Mahasuci. Allah menyukai sesuatu yang suci bersih, baik dalam perbuatan maupun ucapan. Rasulullah SAW bersabda.
"Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, mulia dan menyukai kemuliaan, bagus dan menyukai kebagusan. Oleh sebab itu bersihkanlah lingkunganmu." (HR. Turmuji).
Sebagai Muslim, menjaga kebersihan adalah keniscayaan. Sebab, bersih merupakan salah satu sarana penghambaan ibadah kepada Allah yang wajib ditunaikan sekaligus sebagai bukti keimanan kepada-Nya. Kita perlu mandi wajib berwudhu saat akan salat, perlu menjaga kebersihan lingkungan, bahkan sepantasnya membuang sampah pada tempatnya.
"Bersuci adalah setengah dari keimanan." Demikian penjelasan Rasulullah SAW.