8 Tahun Rugi, Krakatau Steel Raih Laba Rp 326 Miliar di 2020

Krakatau Steel mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak 2012.

facebook.com/krakatausteelofficial
Logo baru PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 326 miliar dengan capaian laba operasi mencapai Rp 2,4 triliun pada 2020. Krakatau Steel mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak 2012. 


Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan apresiasi kepada manajemen Krakatau Steel yang berhasil melakukan turn around perusahaan yang mana sebelumnya delapan tahun berturut-turut mengalami kerugian dan pencapaian ini terjadi saat dunia masih menghadapi pandemi Covid-19. 

"Krakatau Steel telah berhasil melakukan restrukturisasi dan transformasi dengan baik. Saya meyakini kinerja Krakatau Steel akan semakin baik ke depannya," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/5).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, restrukturisasi dan transformasi yang berdampak pada efisiensi serta peningkatan produktivitas sangat berpengaruh pada perolehan laba Krakatau Steel pada 2020. Berdasarkan inisiatif efisiensi, kata Silmy, perseroan mampu menurunkan biaya operasional pada 2020 dari Rp 4,8 triliun pada periode 2019 menjadi Rp 2,8 triliun atau penurunan biaya operasional sebesar -41 persen. 

Penurunan ini terjadi pada biaya energi yang mengalami penurunan sebesar 46 persen menjadi sebesar Rp 295 miliar, penurunan biaya utility sebesar 27 persen menjadi Rp 564 miliar. Sementara, biaya consumable dan sparepart masing-masing mengalami penurunan 61 persen dan 59 persen menjadi Rp 230 miliar dan Rp 65 miliar.

"Dengan Krakatau Steel yang semakin efisien dan produktif, kami menjadi lebih kompetitif dalam melakukan aktivitas usaha kami yang berdampak pada peningkatan kinerja. Terlebih, kami pun melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan bisnis kami sehingga peluang untuk meluaskan pangsa pasar menjadi lebih terbuka," ungkap Silmy.

Silmy mengatakan, peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari capaian EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation & Amortization, yang kian membaik. Krakatau Steel mampu membukukan EBITDA sebesar Rp 1,09 triliun pada 2020 dari sebelumnya EBITDA minus Rp 1,92 triliun pada 2019. 

"Krakatau Steel saat ini semakin membaik kinerjanya. Kami menargetkan pendapatan meningkat 43 persen untuk 2021, yaitu sebesar Rp 28 triliun. Dengan segala perbaikan fundamental ini, kami meyakini Krakatau Steel dapat mempertahankan keuntungan untuk tahun-tahun mendatang," kata Silmy. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler