Ledakan Covid di Kudus dan Bangkalan, Kapolri: Prokes Kendur

Warga yang abai menggunakan masker, menyumbang kontribusi besar lonjakan kasus

ANTARA/Yusuf Nugroho
Sejumlah pasien COVID-19 yang dijemput dari desa-desa tiba di rusun karantina bakalankrapyak Kudus, Jawa Tengah, Ahad (6/6/21). Sebanyak 90 pasien COVID-19 di Kudus yang melakukan isolasi mandiri di rumah dipindahkan ke tempat karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah guna mendapatkan penanganan yang lebih terarah.
Rep: sapto andika candra Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Melonjaknya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dalam sepekan terakhir disebut disebabkan kendurnya protokol kesehatan. Rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan diperburuk oleh kerumunan yang muncul selama periode libur Lebaran lalu. 


"Meningkatnya angka Covid pasca arus balik, dari hasil evaluasi kita dapati bahwa rata-rata terjadi karena klaster kerumunan. Apakah klaster itu muncul karena kegiatan silaturahim, kemudian kegiatan-kegiatan kunjungan ke tempat wisata atau kunjungan ke famili," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan pers usai rapat terbatas, Senin (7/6). 

Kapolri melihat, kendurnya penerapan protokol kesehatan, terutama warga yang abai menggunakan masker, menyumbang kontribusi besar terhadap lonjakan kasus yang terjadi. Ia pun meminta masyarakat kembali menumbuhkan kesadaran dalam menaati protokol kesehatan. "Hal tersebut semakin meningkat karena mulai muncul kecenderungan masyarakat mulai berkurang kedisiplinannya terkait penggunaan masker," kata Listyo. 

Kudus dan Bangkalan memang sedang menghadapi ledakan kasus Covid-19. Di Kudus, terjadi peningkatan keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 dari sebelumnya hanya 40 pasien menjadi 350 pasien dalam sepekan lebih. Sementara di Bangkalan, jumlah tempat tidur isolasi yang terisi naik dari 10 pasien menjadi 80 pasien dalam kurun waktu yang sama.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler