Dua Anak di Tasikmalaya Meninggal Tersambar Petir

Saat kejadian hujan turun tiba-tiba disertai sambaran petir.

Republika/Bayu Adji P.
Warga mengurus jenazah korban meninggal dunia karena tersambar petir di Kota Tasikmalaya, Jumat (11/4).
Rep: Bayu Adji P Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Sebanyak dua orang anak di Kota Tasikmalaya meninggal dunia tersambar petir, Jumat (11/6). Keduanya meninggal saat berlatih sepak bola di lapangan di Kampung Gunung Kialir, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.


Peristiwa itu terjadi ketika dua anak itu sedang berlatih sepakbola bersama rekan-rekannya di Sekolah Sepakbola (SSB) Putra Junior. Saat sedang berlatih, tiba-tiba turun hujan disertai sambaran petir.

"Lagi latihan rutin, kondisi memang baru hujan. Dua orang itu langsung tersambar petir," kata pelatih SSB tersebut, Nanang Mulyana (30 tahun), Jumat.

Menurut dia, biasanya tim langsung membubarkan diri ketika turun hujan. Namun, saat kejadian hujan turun tiba-tiba disertai sambaran petir. "Belum sempet istirahat, sudah kejadian," kata Nanang.

Menurut dia, dua orang yang tersebut langsung tak sadarkan diri setelah tersambar petir. Keduanya langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo. 

Sesampainya di RSUD dr Soekardjo, keduanya dinyatakan meninggal dunia. "Sepertinya emmah memninggal di lokasi," kata dia.

Nanang mengatakan, kedua korban bernama Muhammad Riyan (14) Muhammad Zaki (15). Keduanya masih berstatus pelajar SMP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler