RS di Ibu Kota Kongo Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

Kongo menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19

Anadolu Agency
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA - Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi mengatakan, rumah sakit di ibu kota Kongo, Kinshasa kewalahan oleh peningkatan infeksi Covid-19, Sabtu (12/6) waktu setempat. Negara tersebut tengah dilanda gelombang ketiga pandemi sejak muncul tahun lalu.

Baca Juga


Seperti banyak negara Afrika, Kongo memang secara resmi mencatat relatif sedikit kasus. Namun, virus tersebut telah menyasar sejumlah politisi terkemuka hingga meninggal dunia. Tingkat vaksinasi yang rendah pun telah membuat negara tersebut rentan terhadap varian yang lebih menular.

Pejabat kesehatan mencatat 254 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Jumat (11/6), salah satu total harian tertinggi sejak pandemi dimulai. Secara keseluruhan, Kongo telah mencatat 35 ribu kasus dan 830 kematian.

"Saya akan mengambil tindakan drastis untuk mengatasi peningkatan penyakit ini. Kami berbicara tentang varian India khususnya," kata Tshisekedi kepada wartawan, merujuk pada varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India dan sangat menular.

Namun dia belum merinci tindakan apa yang dia maksud akan dia ambil. Kongo menunda kampanye vaksinasinya lebih dari sebulan karena kekhawatiran tentang efek samping yang sangat jarang dari suntikan Astra Zeneca. Sejak kampanye akhirnya dimulai pada 19 April, kurang dari 30 ribu dosis telah diberikan.

"Anda tahu betul bahwa vaksin Astra Zeneca telah dan terus bermasalah, baik dari segi efek samping tetapi juga dalam hal kepercayaan dengan populasi," kata Tshisekedi.

 

Regulator obat internasional mengatakan manfaat menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Astra Zeneca dan Johnson & Johnson lebih besar daripada risikonya. Sebab mereka menyelidiki laporan tentang pembekuan darah yang sangat jarang, tetapi berpotensi fatal.

Para ahli mengatakan, bahwa di Kongo, pengujian yang langka berarti kasus dan kematian kemungkinan akan sangat diremehkan oleh angka resmi. Mereka juga mengatakan, rumah sakit tidak dilengkapi dengan baik untuk menghadapi gelombang baru virus.

"Ada masalah besar dengan (pasokan) oksigen di Kinshasa," kata Pascal Lutumba dari departemen kedokteran tropis di Universitas Kinshasa. "Di Kinshasa, mereka tidak peduli dengan Covid-19, mereka tidak percaya, itu masalah besar," katanya, merujuk pada populasi kota.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler